Presiden Jokowi Bahas Krisis Rakhine dan Kunjungi Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 28 Januari 2018 11:21 WIB
Presiden RI, Joko Widodo bersama Presiden Bangladesh, Abdul Hamid dalam pertemuan di Dhaka, 27 Januari 2018. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Share :

DHAKA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Bangladesh dalam rangkaian tur kepresidenannya ke lima negara di Asia Selatan pada Sabtu, 27 Januari. Pada kunjungan ini, Presiden Jokowi direncanakan melakukan sejumlah pertemuan, termasuk dengan Presiden Bangladesh, Abdul Hamid dan Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hashina, serta  melakukan kunjungan ke kamp pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar.

BACA JUGA: Usai Temui PM Pakistan, Presiden Jokowi Bertolak ke Bangladesh

Dalam pertemuan dengan Presiden Abdul Hamid pada Sabtu, 27 Januari, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kesepakatan repatriasi yang telah dicapai antara Pemerintah Bangladesh dengan Myanmar. Presiden Jokowi kembali menegaskan komitmen pemerintah dan rakyat Indonesia untuk membantu menyelesaikan krisis kemanusiaan yang tengah menimpa warga Rohingya.

"Saya menyambut baik kesepakatan repatriasi pemerintah Bangladesh dengan pemerintah Myanmar. Saya harap implementasi kesepakatan dapat dilakukan secara sukarela, terhormat, dan aman," kata Presiden Jokowi yang dikutip dari pernyataan pers yang diterima Okezone, Minggu (28/1/2018).

Indonesia dan Bangladesh telah menjalin komunikasi yang intensif mengenai penanganan krisis kemanusiaan yang terjadi di Provinsi Rakhine, Myanmar. Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan dan sukarelawan guna membantu para pengungsi Rohingya yang ditampung di kamp pengungsian di Cox’s Bazar, Bangladesh.

Presiden dan Ibu Negara Iriana bersama rombongan akan menuju Cox’s Bazar pada Minggu siang dengan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Bandara Internasional Hazrat Shahjalal, Dhaka, Bangladesh.

Dari Cox’s Bazar, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju penampungan pengungsi Kamp Jamtoli dengan menggunakan mobil. Di sini, Presiden akan bertemu dengan pengungsi Provinsi Rakhine.

Sore harinya, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan akan kembali ke Dhaka dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Selain membahas mengenai krisis di Rakhine dan pengungsi Rohingya, dalam kunjungannya ini Presiden Jokowi juga akan melakukan penandatanganan lima nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dengan Bangladesh. Menurut Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, kelima MoU itu ditandatangani presiden dengan PM Bangladesh, Shaikh Hashina pada Minggu.

“Ada penandatanganan 5 MoU, satu mengenai Foreign Affairs Consultation, kedua Komunike Bersama mengenai IUU Fishing, lalu ketiga adalah announcement mengenai pembentukan PTA, keempat menyangkut pembelian LNG dan kelima pembangunan power plant LNG. InsyaAllah ada lima yang akan ditandatangani,” jelas Retno.

BACA JUGA: Tiba di India, Jokowi Langsung Retreat dengan PM Modi

Dari Bangladesh, Presiden Jokowi dijadwalkan untuk bertolak ke Afghanistan, sebagai negara tujuan terakhir tur kenegaraannya ke Asia Selatan sebelum kembali ke Tanah Air. Kunjungan ke Afghanistan merupakan kunjungan Presiden Indonesia ke negara itu dalam setengah abad terakhir. Presiden Indonesia terakhir yang berkunjung ke Kabul adalah Presiden Soekarno pada 1961.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya