Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

UAE Penjarakan 57 Warga Bangladesh karena Protes Terhadap Pemerintahnya Sendiri

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 23 Juli 2024 |11:06 WIB
UAE Penjarakan 57 Warga Bangladesh karena Protes Terhadap Pemerintahnya Sendiri
UEA penjarakan 57 warga Bangladesh karena protes terhadap pemerintahnya sendiri (Foto: Reuters)
A
A
A

DHAKA - Pengadilan di Uni Emirat Arab (UEA) menjatuhkan hukuman penjara yang lama kepada 57 warga Bangladesh karena mengadakan protes di negara Teluk tersebut terhadap pemerintah negara mereka sendiri.

Tiga dari terdakwa yang tidak disebutkan namanya dijatuhi hukuman seumur hidup karena menghasut kerusuhan di beberapa jalan di UEA pada Jumat (19/7/2024). Kantor berita pemerintah Wam melaporkan 53 lainnya dipenjara selama 10 tahun dan satu lagi dipenjara selama 11 tahun.

Laporan tersebut mengutip pembela yang ditunjuk pengadilan yang berpendapat selama persidangan pada Minggu (21/7/2024) bahwa pertemuan tersebut tidak memiliki niat kriminal dan bukti tidak cukup.

Amnesty International mengecam apa yang mereka sebut sebagai reaksi ekstrem UEA terhadap adanya protes publik di wilayahnya.

Protes sebenarnya ilegal di UEA, dimana hampir 90% populasinya adalah orang asing. Warga Bangladesh merupakan kelompok ekspatriat terbesar ketiga.

Di Bangladesh, lebih dari 150 orang tewas dan 500 orang ditangkap selama berhari-hari kekerasan yang dipicu oleh demonstrasi mahasiswa yang menentang kuota pekerjaan di pemerintahan.

Pada Senin (22/7/2024) beberapa pemimpin protes memberikan ultimatum 48 jam kepada pemerintah untuk mencabut jam malam nasional dan memulihkan layanan internet. Mereka juga menuntut pengunduran diri pejabat yang mereka salahkan atas kekerasan terhadap demonstran.

Kerusuhan ini merupakan salah satu tantangan paling serius yang dihadapi Sheikh Hasina selama 15 tahun berturut-turut sebagai Perdana Menteri (PM) Bangladesh.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement