Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kerusuhan Bangladesh Tewaskan 32 Orang, Pengunjuk Rasa Bakar Kantor Pusat TV Negara

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 19 Juli 2024 |10:15 WIB
Kerusuhan Bangladesh Tewaskan 32 Orang, Pengunjuk Rasa Bakar Kantor Pusat TV Negara
Kerusuhan Bangladesh tewaskan 32 orang, pengunjuk rasa bakar kantor pusat TV negara (Foto: AFP)
A
A
A

DHAKA Kerusuhan semakin memanas di Bangladesh ketika mahasiswa Bangladesh membakar kantor televisi negara pada Kamis (18/7/2024). Hal ini dilakukan sehari setelah Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina muncul di jaringan tersebut untuk berusaha meredakan bentrokan yang meningkat yang telah menewaskan sedikitnya 32 orang.

Ratusan pengunjuk rasa yang menuntut reformasi peraturan perekrutan pegawai negeri sipil melakukan perlawanan dan membuat kewalahan polisi antihuru-hara yang menembaki mereka dengan peluru karet.

Massa yang marah mengejar petugas yang mundur tersebut hingga ke kantor pusat BTV di ibu kota Dhaka, kemudian membakar gedung penerimaan jaringan tersebut dan puluhan kendaraan yang diparkir di luarnya.

"Banyak orang terjebak di dalam saat api menyebar,” kata penyiar itu dalam sebuah unggahan di Facebook. Namun seorang pejabat dari stasiun tersebut kemudian mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah mengevakuasi gedung tersebut dengan aman.

“Api masih terus menyala,” kata pejabat itu. “Kami telah keluar ke gerbang utama. Siaran kami telah ditutup untuk saat ini,” lanjutnya.

Pemerintahan Hasina telah memerintahkan sekolah-sekolah dan universitas-universitas untuk ditutup tanpa batas waktu karena polisi meningkatkan upaya untuk mengendalikan situasi hukum dan ketertiban yang memburuk di negara tersebut.

PM muncul di stasiun televisi tersebut pada Rabu malam untuk mengutuk "pembunuhan" para pengunjuk rasa dan bersumpah bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dihukum terlepas dari afiliasi politik mereka.

Namun kekerasan memburuk di jalan-jalan meskipun dia meminta ketenangan ketika polisi kembali berupaya membubarkan demonstrasi dengan peluru karet dan tembakan gas air mata.

 “Permintaan pertama kami adalah perdana menteri harus meminta maaf kepada kami,” kata seorang pengunjuk rasa Bidisha Rimjhim, 18 tahun, kepada AFP.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement