KUPANG – Berkesempatan melakukan kampanye di Kabupaten Malaka dan Belu, wilayah perbatasan RI-Timor Leste, pasangan Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur nomor urut 1 Esthon Foenay-Chris Rotok mengajak masyarakat setempat memanfaatkan fasilitas pasar perbatasan yang dibangun pemerintah.
"Dengan pemanfaatan fasilitas pasar perbatasan oleh masyarakat itu maka tentu akan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat," kata Esthon di hadapan masyarakat saat melakukan kampanye dialogis di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, Senin (19/2/2018).
Esthon mengatakan, sejumlah fasilitas dan infrastruktur ekonomi seperti pasar perbatasan sudah dibangun pemerintah pusat sebagai bagian dari upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Karena itu, diharap agar bisa dimanfaatkan secara maksimal. Pasangan Esthon-Chris, lanjut dia, sedang mengidentifikasi lokasi pasar-pasar perbatasan yang ada.
Wakil Gubernur NTT 2008-2013 itu mengaku masih diperlukan sejumlah tambahan lokasi pasar di perbatasan negara itu untuk semakin merangsang roda perekonomian masyarakat setempat. Dengan kian tersedianya di berbagai lokasi di tengah masyarakat, maka diyakini akan menggairahkan masyarakat terlibat dalam transaksi ekomomi di pasar-pasar tersebut.
Esthon-Chris, kata dia, juga akan menyediakan sejumlah regulasi pendukung agar pemanfaatan pasar perbatasan dijadikan sebagai sentra transaksi barang dan jasa antarnegara tetangga. "Ya kita sediakan regulasi agar memungkinkan warga Timor Leste bisa berbelanja di pasar itu dan juga bisa mendagangkan produk-produknya," kata Esthon.
Bekas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Nusa Tenggara Timur itu bahkan mengaku akan menjadikan salah satu lokasi di Kabupaten Belu itu sebagai kawasan khusus perdagangan internasional (free trade zone). Dengan begitu akan lebih memacu masyarakat NTT terutama yang bermukim di perbatasan negara itu untuk kian memproduksi semua hasil-hasil pertanian, peternakan, perikanan, dan industri rumahan untuk didagangkan.
(Baca Juga: Datangi Masyarakat di Perbatasan, Esthon-Chris Sampaikan Tekad Peningkatan Infrastruktur dan Listrik)
"Kita ini kan miliki banyak sumber daya alam yang bisa kita jual ke Timor Leste. Karena itu pemerintah akan fasilitasinya dengan regulasi dan peningkatan infrastruktur pendukung," kata Esthon.
Komunikasi dengan pemerintah pusat akan dilakukan intensif agar cita-cita itu bisa diwujudkan. Sinergi dengan rencana pembangunan kabupaten harus juga terjadi agar tidak tumpang tindih nantinya.
(Baca Juga: Esthon-Chris Bakal Berantas Perdagangan Orang Berkedok TKI)
Dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT serentak 2018 ini, melibatkan empat kontestan masing-masing Esthon Foenay-Chris Rotok, Marianus Sae-Emiliana Nomleni, Benny K Harman-Benny Litelnoni serta pasangan calon Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef Nae Soi.
(Erha Aprili Ramadhoni)