MEDAN – Sebanyak 20 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Desa Payung, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terpaksa dievakuasi pascaerupsi dahsyat Gunung Api Sinabung sejak pukul 08.54 WIB tadi.
Mereka dievakuasi ke Desa Batukarang, Karo, karena panik akibat fenomena gelap gulitanya langit dan hujan kerikil yang melanda di sana.
"Iya tadi ada sekitar 20 KK terpaksa kita evakuasi sementara karena mereka panik. Bukan diungsikan ya, hanya dievakuasi saja. Tapi, masih banyak juga masyarakat di Desa Payung yang memilih bertahan," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Peranginangin, Senin (19/2/2018).
(Baca: Lima Kecamatan di Karo Gelap Gulita Akibat Erupsi Dahsyat Sinabung)
Ia menegaskan, hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap para warga di wilayah terdampak erupsi. Sejauh ini juga tidak ada laporan korban jiwa atas erupsi dahsyat tersebut.
Meski demikian, personel BPBD sudah bersiaga di akses-akses masuk menuju wilayah terdampak sambil membagikan masker kepada warga.
"Sudah banyak sekali masker yang kita bagikan. Sudah lebih 50 kotak yang isinya masing-masing 1.000 lembar. Ini masih terus kita bagikan," sebutnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gunung Api Sinabung menyemburkan material vulkanik setinggi 5.000 meter atau 5 kilometer (km) pada pukul 08.54 WIB. Erupsi pagi ini disebut-sebut menjadi yang tertinggi setelah beberapa waktu belakangan.
(Baca: Sinabung Meletus Dahsyat, Abu Vulkanis Bervolume Besar Turun di Karo)
Ketika erupsi dahsyat, juga terjadi gempa vulkanik selama 607 detik. Lalu untuk abu vulkanis, jarak luncurnya hingga 4.900 meter ke sektor selatan-tenggara dan 3.500 meter ke sektor tenggara-timur.
Erupsi dahsyat Gunung Sinabung menyebabkan abu vulkanis tebal menyelimuti lima kecamatan di sana. Kelima kecamatan itu juga dilanda hujan kerikil yang dimuntahkan gunung berketinggian 2.450 MDPL tersebut.
(Hantoro)