Esthon-Chris Bakal Bangun Rumah Sakit Berkelas Internasional di Perbatasan RI-Timor Leste

Adi Rianghepat, Jurnalis
Senin 19 Februari 2018 13:58 WIB
Esthon Foenay-Chris Rotok (Foto: Adi Rianghepat/Okezone)
Share :

ATAMBUA – Berada di tengah masyarakat Kabupaten Belu wilayah perbatasan RI-Timor Leste dalam kesempatan kampanye, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut 1 Esthon Foenay-Chris Rotok menyampaikan akan mempercepat peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat dengan memperkuat fasilitas layanan yang ada.

"Artinya rumah sakit sebagai satu-satunya fasilitas layanan kesehatan harus dimiliki. Pembangunan rumah sakit internasional di daerah perbatasan ini sudah harus dilakukan," kata Esthon Foenay.

Menurutnya, sebagai daerah yang berada di batas negara tetangga, fasilitas kesehatan berkelas internasional harus ada. Hal ini bukan sekadar mau menunjukakn eksistensi daerah dan bangsa ke dunia luar, melainkan lebih untuk memberi kepastian layanan kesehatan yang berkualitas sebagai kebutuhan dasar masyarakat.

"Kesehatan ini kan kebutuhan dasar masyarakat oleh karenanya harus menjadi fokus perhatian pemerintah agar masyarakat bisa terlayani baik," katanya.

Dengan terlayaninya layanan kesehatan serta kenutuhan dasar masyarakat lainnya, dipastikan nasionalisme masyarakat perbatasan akan semakin kuat. "Rasa nasionalisme masyarakat di perbatasan ini juga penting untuk kita perkuat dan itu bisa dilakukan hanya dengan memenuhi semua kebutuhan masyarakat yang ada," katanya.

Terhadap semua fasilitas kesehatan yang ada termasuk rumah sakit-rumah sakit daerah yang sudah ada, kata Esthon, akan ditambahkan kualitas pelayanan dan peralatan agar benar-benar pelayanannya menjadi maksimal.

"Jika sudah berkelas internasional kan rumah sakit itu nantinya bisa menerima layanan pasien dari negara tetangga," katanya.

 

Bidang Pendidikan

Untuk sektor pendidikan, lanjut Esthon, akan dimulai dengan pemetaan kebutuhan infrastruktur dan sumber daya manusia pendidiknya. Dengan pola pemetaan kebutuhan itu, maka akan diketahui secara riil kebutuhan di masyarakat.

"Dengan demikian maka intervensinya akan semakin baik dan akan tepat sasaran," katanya.

Pendidikan di perbatasan sejauh ini masih meninggalkan sejumlah catatan buruk. Di pelosok daerah di wilayah perbatasan ini masih ada sekolah yang belum layak menjadi tempat menimba ilmu dalam proses belajar dan mengajar.

(Baca Juga: Datangi Masyarakat di Perbatasan, Esthon-Chris Sampaikan Tekad Peningkatan Infrastruktur dan Listrik)

"Banyak fasilitas pendidikan yang masih butuh peningkatan dan kami punya komitmen itu," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya