Diperiksa Pakai Alat Canggih Polisi, Identitas Pelaku Penyerang Kyai di Lamongan Tak Terlacak

Avirista Midaada, Jurnalis
Senin 19 Februari 2018 22:31 WIB
Ilustrasi Penganiayaan (foto: Shutterstock)
Share :

LAMONGAN - Kendati telah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya milik Polda Jawa Timur. Penyidik Polres Lamongan masih harus bekerja ekstra keras untuk mengungkap identitas pelaku penyerangan pengasuh Ponpes Karangasem, KH Hakam Mubarok.

Menurut Kasatreskrim Polres Lamongan, AKP Yadwivana Jumbo Qantasson peralatan canggih yang dimiliki polisi yakni Inafis For Table System (IFTS) tak dapat melacak identitas pelaku.

(Baca Juga: Kapolda Jatim Jenguk KH Hakam Mubarok Pasca-Penyerangan)

"Tadi sudah dilacak pakai alat Inafis For Table System, tapi datanya baik nama dan turunannya tidak muncul," ungkap Kasatreskrim Lamongan saat dihubungi Okezone, Senin (19/2/2018).

Menurutnya, bila sang pelaku pernah melakukan perekaman kependudukan seharusnya muncul data semuanya. "Ini tadi nihil tidak keluar sama sekali," tegasnya.

Namun pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara profesional lainnya, seperti tahapan pemeriksaan kejiwaan pelaku. "Pelaku tadi juga sudah diperiksa oleh tim dokter kejiwaan," tuturnya.

Pemeriksaan ini dilakukan guna memastikan kesehatan jiwa pelaku apakah terganggu atau sehat. Jika memang dalam keadaan gila, maka pelaku akan diserahkan ke Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya.

Sebelumnya, pada Minggu sore 18 Februari 2018, seseorang yang diduga gila berusaha menyerang KH Hakam Mubarok di kompleks Ponpes Karangasem Paciran Lamongan. Penyerangan ini dilakukan usai sang pelaku diminta sang kyai untuk meninggalkan area Ponpes.

Namun sang pelaku justru tersinggung dan mengejar KH Hakam Mubarok hingga terjatuh sebelum sang pelaku diamankan oleh para santri.

(Baca Juga: Wakapolri Rapat dengan Kapolda Bahas Pengamanan Tempat Ibadah dan Tokoh Agama)

(Fiddy Anggriawan )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya