NEW YORK – Presiden Otoritas Palestina (PLO), Mahmoud Abbas, meminta digelarnya sebuah konferensi internasional paling lambat pada pertengahan 2018 guna merancang sebuah proses perdamaian Timur Tengah yang baru dan lebih luas. Ia yakin cara itu dapat memuluskan jalan terbentuknya negara Palestina yang merdeka.
Pernyataan itu disampaikan Mahmoud Abbas dalam pidatonya di hadapan Dewan Keamanan PBB, New York, Amerika Serikat (AS). Pria berusia 82 tahun itu mengungkapkan ‘rencana perdamaian’ untuk menghidupkan kembali perundingan antara Israel-Palestina yang mati suri dengan mediasi komunitas internasional di mana peran AS lebih kecil.
“Untuk menyelesaikan masalah Palestina, sangat penting untuk membentuk mekanisme internasional bersifat multilateral yang berasal dari konferensi internasional,” ucap Mahmoud Abbas, dinukil dari Channel News Asia, Rabu (21/2/2018).
Pria berkacamata itu lantas menyalahkan Israel atas kegagalan upaya perdamaian dengan Palestina. Abbas mengatakan bahwa Israel bertindak sebagai negara di atas hukum serta menutup pintu terhadap solusi dua negara (two-state solution) untuk memecahkan kebuntuan dengan Palestina.
BACA JUGA: Obama Ingatkan Trump Soal Two-State Solution