JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan telah kembali ke Tanah Air setelah menjalani perawatan intensif selama 10 bulan 11 hari di Singapura. Novel harus menjalani perawatan akibat diguyur air keras oleh orang tak dikenal dan mengakibatkan keduamatanya mengalami luka yang serius.
Namun, kepulangan Novel ke Indonesia tak disertai keberhasilan pengungkapan kasus tersebut. Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, mengaku masih menunggu keputusan politik Presiden Joko Widodo berkaitan penuntasan kasus ini.
"Kita tunggu saja keputusan politik apa yang akan diambil oleh Presiden. Kita percaya Presiden tak akan membiarkan kasus ini berlarut-larut," terangnya di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018) sore.
(Baca: Abraham Samad: Teror yang Menimpa Novel Tak Boleh Ciutkan Nyali KPK)
Mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) itu percaya Jokowi memiliki komitmen kuat untuk menuntaskan kasus tersebut. Pasalnya, serangan ini sesungguhnya bukan diarahkan kepada Novel seorang, melainkan kepada gerakan anti korupsi di Indonesia.
"Kami percaya Presiden komitmennya kuat untuk penuntasan kasus ini karena diawal sudah ditegaskan kasus ini bukan serangan kepada Novel saja, tapi serangan terhadap orang yang teguh hati terhadap pemberantasan korupsi," pungkasnya.
Seperti diketahui, Novel Baswedan sudah menjalani perawatan sepuluh bulan lebih di salah satu rumah sakit mata di Singapura. Novel sudah menjalani satu kali operasi besar ditambah dengan operasi-operasi kecil terhadap kedua matanya.