SEOUL – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menunjukkan keseriusannya untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea. Presiden Moon Jae-in berencana mengirim utusan khusus ke Pyongyang, Korea Utara, guna merespons undangan yang disampaikan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Kim Jong-un Undang Presiden Korsel ke Pyongyang
Rencana itu diungkapkan Presiden Moon Jae-in dalam percakapan telefon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump. Menurut keterangan Kantor Staf Presiden Korea Selatan, perbincangan kedua kepala negara itu dilakukan Kamis 1 Maret malam waktu setempat selama 30 menit.
“Kedua kepala negara sepakat untuk melanjutkan momentum dialog Korea Selatan-Utara sehingga dapat mencapai denuklirisasi Semenanjung Korea,” bunyi pernyataan resmi Kantor Staf Presiden Korea Selatan, mengutip dari The Guardian, Jumat (2/3/2018).
“Presiden Moon mengatakan kepada Presiden Trump bahwa dia akan segera mengirim utusan khusus ke Korea Utara dan mengonfirmasi telah melakukan diskusi dengan delegasi pejabat tinggi Korea Utara,” imbuh pernyataan tersebut.
Selain itu, Presiden Moon Jae-in juga mengatakan keinginannya agar ada kunjungan balasan dari Korea Utara. Pengiriman utusan khusus itu dapat menjadi langkah pertama guna menyiapkan kunjungan Presiden Moon Jae-in ke Pyongyang, Korea Utara.
BACA JUGA: Moon Sambut Adik Kim Jong-un di Istana Kepresidenan Korsel
Sebagaimana diberitakan, undangan untuk berkunjung ke Korea Utara itu disampaikan oleh adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong, saat diterima di Istana Kepresidenan Korea Selatan, Gedung Biru, pada 10 Februari. Kunjungan itu dilanjutkan dengan lawatan dari Komandan Militer Korea Utara, Kim Yong-chol, pada penutupan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.
“Presiden ingin melanjutkan kerjasama dengan Korea Selatan. Aliansi tersebut sangat kuat. Kami belum mengetahui dengan jelas apa yang terjadi. Tetapi, kita akan terus melanjutkan perbincangan itu,” tukas juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders.
“Tujuan utama kami adalah denuklirisasi Semenanjung Korea. Kami sangat fokus untuk mencapai tujuan itu dan sangat tertarik mengenai langkah-langkah maju yang dibuat dalam proses menuju ke sana,” imbuh Sanders.
Hubungan antara Korea Utara-Korea Selatan sedikit mencair setelah Kim Jong-un dalam pidato tahun baru menginginkan rakyatnya mendukung penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan. Inisiatif itu segera disambut baik oleh Seoul yang mengajak berdialog pada 9 Januari guna memfasilitasi delegasi atlet serta pejabat tinggi Korea Utara ke Pyeongchang.
(Wikanto Arungbudoyo)