Deretan Bukti Harimau Sumatera Pemangsa Manusia di Riau Punya Penyimpangan Perilaku

Banda Haruddin Tanjung, Jurnalis
Senin 12 Maret 2018 16:18 WIB
Harimau Bonita yang menewaskan dua orang di Inhil
Share :

PEKANBARU - Harimau merupakan hewan predator yang biasa tinggal di hutan dan mencari mangsa binatang lain. Salah satu sikap harimau kebanyakan adalah menghindari manusia.

Namun ada perubahan prilaku yang cukup signifikan dialami harimau Bonita yang telah meneror warga di Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau. Harimau Sumatera ini telah menewaskan setidaknya dua warga.

"Terjadi penyimpangan perilaku terhadap harimau Bonita. Harimau tersebut saat ini sering muncul di perkampungan. Ini sangat berbeda dengan harimau lain yang berada di Kabupaten Inhil," ucap Kepala BBKSDA Riau, Suharyono Senin(12/3/2018).

Perilaku yang menyimpang harimau Bonita adalah sering menampakan diri pada manusia. Ini terlihat dari beberapa harimau tersebut sengaja mendekati manusia. Selain di pemukiman harimau tersebut sering menampakan diri di kebun sawit PT THIP di Pelanggiran dan mendekati para pekerja. Pada 3 Januari 2018 harimau tersebut juga menghadang para pekerja dan menerkam salah satu karyawati bernama Jumiati. Sebelum kasus Jumiati, si raja hutan itu juga sering tampak di pemukiman.

Kemudian pada Febuari 2018 para karyawan dan petugas juga menemukan Bonita di jalan koridor perusahaan PT THIP di Pelangiran. Saat berpapasan harimau tersebut tidak takut dengan manusia. Malahan, harimau itu mengejar petugas dan karyawan walau dalam kendaraan.

"Padahal saat itu petugas dan karyawan perusahaan memakai mobil. Harimau itu tidak takut malah mengikuti mobil tersebut," ucapanya.

Tidak berapa setelah karyawan PT THIP melaporkan kalau melihat harimau tersebut di kebun sawit. Setelah mendapat laporan, sembilan orang petugas dari kepolisian, BBKSDA dan organisasi pencinta satwa langka ke lokasi.

Saat mencari kebedaan harimau itu, tiba tiba Bonita nonggol di hadapan mereka. Si kucing besar ini mengurung para petugas yang saat itu membawa senjata api dengan mengelilinginya. Selama dua jam harimau tersebut meneror petugas dengan cara terus mendekat. Para petugaspun memohon agar harimau tersebut pergi. Para petugas berhasil selamat setelah sekitar 10 personil polisi dengan memakai kendaraan datang ke lokasi dan menembakan senjata ke udara. Harimau tersebut pergi.

Kemudian pada 10 Maret 2018, kembali Bonita meneror warga. Saat itu dia mendekati pekerja yang sedang membuat sarang burung walet di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran. Saat melihat harimau, empat pekerja berdiam diri di lantai atas bangunan. Namun setelah dua jam mereka bersembunyi mereka memberanikan diri turun. Mereka mengira harimau tersebut telah pergi.

Namun baru beberapa mereka melangkah, tiba tiba harimau Bonita sudah berada di hadapan mereka. Karena ketakutan mereka berpencar melarikan diri. Apes bagi Yusri (34), dia dikejar dan tewas diterkam si raja hutan.

"Banyak hal yang menyimpang dialami harimau Bonita. Di Inhil itu banyak harimau khususnya di landscap Suaka Margasatwa Kerumutan ada banyak harimau. Namun dia tidak pernah menampakan diri dengan manusia," jelasnya.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya