Ia menyerahkan nasibnya itu kepada Dewan Etik MK. Menurut dia, Dewan Etik MK yang berwenang memutuskan apakah harus mundur atau tidak dari jabatannya sebagai Ketua MK.
"Apakah saya harus mundur atau tidak tanya dewan etik," ucapnya.
Arief meminta semua pihak untuk tidak berpikir buruk kepada dirinya lantaran memilih bungkam dengan persoalan ini. Sebab, hal itu dilakukan demi kemajuan bangsa Indonesia.
"Indonesia kalau selalu suuzon, gaduh enggak bisa maju. Ya mari kita melangkah ke depan dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.
(Awaludin)