SEMARANG - Tiga bulan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Royke Lumowa beserta Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jasa Marga dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meninjau sejumlah arus mudik di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Tinjauan pertama dilakukan mulai dari Jalur Tol Jakarta-Cikampek. Mengingat akses ini merupakan salah satu rute paling vital untuk menghubungkan satu kota dengan kota lainnya di Pulau Jawa. Rombongan singgah di Gerbang Rol Cikarang Utama untuk mendengarkan pemaparan terkait dengan persiapan dini menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Selanjutnya Royke beserta rombongan pihak terkait langsung menuju rest area 102 Tol Cipali. Dalam kesempatan itu, jajaran Ditlantas Polda Jawa Barat memaparkan persiapan dan kendala yang dihadapi pada jalur mudik Lebaran di wilayah itu.
Pada pemberhentian ini, Royke juga melakukan peninjauan jalur mudik secara langsung dengan menggunakan motor gede (moge). Tujuannya untuk mengetahui lebih pasti apa saja yang menjadi kendala yang akan dihadapi pemudik saat melintas Tol Cipali.
Usai mendengar pemaparan tersebut, rombongan pun langsung menuju Gerbang Tol Brebes Timur atau Brexit. Setelah mendengar pemaparan di tiga lokasi itu, menurut Royke, jalur mudik angkutan Lebaran masih banyak yang harus diperbaiki dan disempurnakan.
"Masih banyak hal yang perlu dibenahi karena memang sekarang mngkin karena Maret beberapa Tol di Cipali masih banyak beberapa lubang. Namun sekarang kami lihat sudah dalam perbaikan," kata Royke di Gerbang Tol Brexit, Senin 12 Maret 2018.
Hambatan yang harus segera dibenahi selanjutnya, sambung Royke adalah, sejumlah proyek pembangunan yang berada di ruas Tol Jakarta-Cikampek. Hal itu, kata dia, sangat menjadi perhatian serius untuk mengurai kepadatan yang sangat dimungkinkan terjadi.
"Di Cikampek akan menjadi hambatan arus mudik yaitu membangunan tol elevated Cikampek kemudian LRT, kemudian rel kereta api cepat Bandung Jakarta ini juga rawan. Tidak ada pekerjaan itu saja sudah padat apalagi ada pekerjaan," papar Royke.
Selain arus mudik, Royke juga sudah mengantisipasi arus balik Lebaran 2018. Menurutnya, saat masa pulang dari kampung halaman, kerap terjadi kemacetan di tempat peristirahatan atau rest area.
"Kemudian kapasitas rest area jadi perhatian kami semua khususnya di arus balik," tutur Royke.
Royke menyebut bahwa peninjauan ini merupakan yang pertama kalinya untuk menjelang arus mudik Lebaran. Dia menyatakan, jajarannya akan terus melakukan pemantauan dan pengecekan selama prosesi arus mudik.
"Perjalanan survei secara lengkap ini yamg pertama kami minus Jawa Timur tetapi ke depan masih akan ada survei lagi," imbuh Royke.
Setelah dari Brexit, rombongan pun bergerak untuk meninjau wilayah Pemalang atau exit Tol Gandulan. Pada jalur ini, masih banyak jalur yang belum selesai pengerjaannya. Tetapi, Royke memastikan bahwa jalur tol Brebes hingga Gandulan, Pemalang akan siap beroperasi pada H-10 Lebaran.
"Kaligangsa sampai Gandulan. Exit Gandulan kurang lebih 30 Km. Itu memang masih belum begitu bagus, masih dalam tahap pengerjaan. Namun, pada saat arus mudik tepatnya H-10 hari sudah selesai dalam kriteria tol operasional," papar Royke.
Royke beserta rombongan pun mengakhiri peninjauan arus mudik di Semarang. Hasil pantauan jalur mudik ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk mempersiapkan arus mudik dan balik lebaran 2018.
(Arief Setyadi )