JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meninjau pembersihan sampah yang dilakukan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), serta TNI di Hutan Mangrove, Muara Angke, Jakarta Utara. Di lokasi, Anies juga turut serta membersihkan sampah.
Anies mengatakan, sampai saat ini telah mengangkut 50 ton sampah di hutan Mangrove, Muara Angke. Di mana, masih ada 50 ton sampah lagi yang harus dibersihkan dan diangkut.
Menurut Anies, kendala yang dihadapi adalah lokasinya sulit untuk dijangkau alat berat. (Baca Juga: Anies Ikut Bersihkan Sampah di Hutan Mangrove Muara Angke)
"Karena lokasinya, tidak bisa dilakukan dengan alat berat karena akses yang memungkinkan harus pakai kapal. Jadi, harus pakai ekskavator dan tenaga manusia. Sebenarnya kalau dikeruk itu sulit, mau tidak mau harus pakai tangan," ujar Anies di hutan Mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (19/3/2018).
Ia melanjutkan, sampah-sampah yang berada di hutan Mangrove ini sudah menumpuk sejak akhir Desember 2017, karena adanya angin barat. Angin tersebut mengakibatkan lahan rusak yang semula digunakan untuk lahan Mangrove dan budidaya bandeng.
"Semuanya rusak disini, arus laut membawa sampah dan terjaring disini. Konsekuensinya kita meminta seluruh rumah tangga atau warga untuk buang sampah di tempatnya. Jangan buang sembarangan khususnya di sungai," ungkapnya.
Anies memastikan, pihaknya akan merespons cepat dalam membersihkan sampah di hutan Mangrove tersebut. "Kemudian sungai-sungai yang mengalir akan kita persiapkan jaring-jaring untuk menjeratnya sebelum sampai ke hilir. Dengan begitu tidak akan mengotori laut," pungkasnya.