WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa dia telah memberi selamat kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin atas kemenangan dalam pemilihan presiden Rusia bulan ini. Putin akan kembali menjabat sebagai orang nomor satu di Rusia setelah memenangi pemilihan 18 Maret lalu dengan 77 persen suara.
BACA JUGA: Raup 73,9% Suara, Vladimir Putin Menang Telak Pilpres Rusia
"Saya melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Putin dan mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangan tersebut, kemenangannya dalam pemilihan," kata Trump dalam pertemuannya dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman sebagaimana dilansir CNN, Rabu (21/3/2018).
"Pembicaraan itu juga berkaitan dengan fakta bahwa kami mungkin akan bertemu dalam waktu dekat sehingga kami dapat mendiskusikan perlombaan senjata," tambahnya.
Trump mengatakan, pembicaraan tersebut berlangsung dengan sangat baik dan menambahkan bahwa pertemuannya dengan Putin nanti akan berfokus mengenai masalah Ukraina, Suriah, Korea Utara dan isu-isu lain.
"Jadi, saya kira mungkin kita akan melihat presiden Putin dalam waktu dekat," ujarnya.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Sanders mengatakan, Trump tidak membahas isu campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2016 dan kasus diracunnya mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal di Inggris dalam pembicaraan teleponnya dengan Putin. Terlepas dari hubungan Amerika Serikat dan Rusia yang memburuk dalam beberapa waktu terakhir, Sanders meyakini bahwa menjaga hubungan dengan Putin penting bagi Washington.
Kepada reporter, Sanders mengatakan bahwa belum ada rencana khusus yang dibuat saat ini untuk pertemuan Putin dengan Trump.
Langkah Trump untuk menghubungi dan memberi selamat kepada Putin mendapat kritik keras dari mantan calon presiden Amerika Serikat, John McCain. Senator Arizona itu menilai pemilihan presiden Rusia tidak sah dan diwarnai banyak kecurangan sehingga memberi selamat kepada Putin sama saja menghina warga Rusia.
Namun, Sanders menyatakan tidak setuju dengan kritik McCain tersebut.
"Kami tidak bisa mendikte bagaimana negara lain beroperasi. Putin telah terpilih di negara mereka dan itu bukan sesuatu yang bisa kita dikte mengenai bagaimana mereka beroperasi," ujarnya.
BACA JUGA: Dilarang Maju Sebagai Capres, Saingan Putin Serukan Pendukungnya Boikot Pilpres Rusia
Trump bukanlah Presiden Amerika Serikat pertama yang memberi selamat kepada Putin atas kemenangannya dalam pemilihan presiden. Pada 2012, Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama juga melakukan hal yang sama.
(Rahman Asmardika)