LONDON – Mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal dan putrinya, Yulia diracun dengan racun syaraf yang diletakkan di pintu rumah mereka di Inggris. Hal itu diungkapkan oleh polisi anti-terorisme Inggris pada Rabu, waktu setempat.
BACA JUGA: Moskow Selidiki Kasus Peracunan dan Pembunuhan Warga Rusia di Inggris
Setelah kasus penggunaan senjata pemusnah massal pertama yang terjadi di Eropa tersebut, Inggris segera menuding Rusia sebagai pihak yang bertanggungjawab. Inggris menyatakan bahwa upaya pembunuhan terhadap Skripal tersebut diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin yang mendorong pengusiran lebih dari 100 diplomat Rusia dari negara Barat.
"Kami percaya keluarga Skripal pertama kali melakukan kontak dengan zat saraf dari pintu depan mereka," kata Koordinator Senior Nasional untuk Kebijakan Kontra Terorisme Inggris, Dean Haydon sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (29/3/2018).
"Spesialis telah mengidentifikasi konsentrasi tertinggi dari agen saraf, hingga saat ini, berada di pintu depan rumah tersebut.”
Skripal dan putrinya yang berusia 33 tahun, Yulia, berada dalam kondisi kritis sejak ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah bangku publik di kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret. Seorang hakim Inggris mengatakan mereka mungkin menderita kerusakan otak permanen.
Setelah kasus penggunaan senjata pemusnah massal pertama yang terjadi di Eropa tersebut, Inggris segera menuding Rusia sebagai pihak yang bertanggungjawab. Inggris menyatakan bahwa upaya pembunuhan terhadap Skripal tersebut diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin yang mendorong pengusiran lebih dari 100 diplomat Rusia dari negara Barat.