Rusia membantah terlibat dalam serangan itu dan mengatakan pihaknya mencurigai dinas rahasia Inggris menggunakan agen saraf Novichok, yang dikembangkan oleh militer Soviet, untuk menuduh Rusia dan memicu histeria anti-Rusia.
Moskow menuntut Pemerintah Inggris untuk memberikan material terkait upaya pembunuhan Skripal dan melakukan penyelidikan melalui organisasi pelarangan senjata kimia internasional (OPCW). Namun, London masih belum mengabulkan permintaan tersebut.
Inggris menyamakan serangan terhadap Skripal dengan pembunuhan mantan agen KGB Alexander Litvinenko di London pada 2006. Litvinenko yang merupakan seorang pengkritik Putin tewas setelah minum teh hijau yang dicampur dengan radioaktif polonium 210. Moskow juga membantah pihaknya terlibat dalam pembunuhan tersebut.
BACA JUGA: 22 Negara Akan Usir Diplomat Rusia Terkait Kasus Peracunan Mantan Mata-Mata
Usaha pembunuhan Skripal, seorang mantan kolonel dalam intelijen Rusia berusia 66 tahun dalam telah membuat hubungan Moskow dengan Barat memburuk hingga tingkat ke level pasca-Perang Dingin.
(Rahman Asmardika)