Mantan Mata-Mata Rusia Terkena Racun di Pintu Rumahnya

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 29 Maret 2018 13:43 WIB
Seorang polisi berjaga di depan rumah mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal di Salisbury, Inggris, 6 Maret 2018. (Foto: Reuters)
Share :

LONDON – Mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal dan putrinya, Yulia diracun dengan racun syaraf yang diletakkan di pintu rumah mereka di Inggris. Hal itu diungkapkan oleh polisi anti-terorisme Inggris pada Rabu, waktu setempat.

BACA JUGA:  Moskow Selidiki Kasus Peracunan dan Pembunuhan Warga Rusia di Inggris

Setelah kasus penggunaan senjata pemusnah massal pertama yang terjadi di Eropa tersebut, Inggris segera menuding Rusia sebagai pihak yang bertanggungjawab. Inggris menyatakan bahwa upaya pembunuhan terhadap Skripal tersebut diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin yang mendorong pengusiran lebih dari 100 diplomat Rusia dari negara Barat.

"Kami percaya keluarga Skripal pertama kali melakukan kontak dengan zat saraf dari pintu depan mereka," kata Koordinator Senior Nasional untuk Kebijakan Kontra Terorisme Inggris, Dean Haydon sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (29/3/2018).

"Spesialis telah mengidentifikasi konsentrasi tertinggi dari agen saraf, hingga saat ini, berada di pintu depan rumah tersebut.”

Skripal dan putrinya yang berusia 33 tahun, Yulia, berada dalam kondisi kritis sejak ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah bangku publik di kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret. Seorang hakim Inggris mengatakan mereka mungkin menderita kerusakan otak permanen.

Setelah kasus penggunaan senjata pemusnah massal pertama yang terjadi di Eropa tersebut, Inggris segera menuding Rusia sebagai pihak yang bertanggungjawab. Inggris menyatakan bahwa upaya pembunuhan terhadap Skripal tersebut diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin yang mendorong pengusiran lebih dari 100 diplomat Rusia dari negara Barat.

Rusia membantah terlibat dalam serangan itu dan mengatakan pihaknya mencurigai dinas rahasia Inggris menggunakan agen saraf Novichok, yang dikembangkan oleh militer Soviet, untuk menuduh Rusia dan memicu histeria anti-Rusia.

Moskow menuntut Pemerintah Inggris untuk memberikan material terkait upaya pembunuhan Skripal dan melakukan penyelidikan melalui organisasi pelarangan senjata kimia internasional (OPCW). Namun, London masih belum mengabulkan permintaan tersebut.

Inggris menyamakan serangan terhadap Skripal dengan pembunuhan mantan agen KGB Alexander Litvinenko di London pada 2006. Litvinenko yang merupakan seorang pengkritik Putin tewas setelah minum teh hijau yang dicampur dengan radioaktif polonium 210. Moskow juga membantah pihaknya terlibat dalam pembunuhan tersebut.

BACA JUGA: 22 Negara Akan Usir Diplomat Rusia Terkait Kasus Peracunan Mantan Mata-Mata

Usaha pembunuhan Skripal, seorang mantan kolonel dalam intelijen Rusia berusia 66 tahun dalam telah membuat hubungan Moskow dengan Barat memburuk hingga tingkat ke level pasca-Perang Dingin.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya