Pemerintah Fokus Berikan Tambahan Makanan di 100 Daerah Pengidap Stunting

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis
Jum'at 06 April 2018 10:27 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bahwa pemerintah telah melakukan program pemberian makanan tambahan guna mencegah tingginya angka stunting sejak tiga tahun silam.

Berdasarkan data WHO sedikitnya terdapat 7.8 juta dari 23 juta balita Indonesia adalah penderita stunting. Angka itu jauh lebih tinggi dari batas toleransi stunting diangka 20%, sementara balita penderita stunting Indonesia mencapai 35,6%.

Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah akan fokus memberikan makanan tambahan kepada para balita yang ada di 100 kabupaten/kota. Sebab, di desa-desa yang ada di daerah tersebut diketahui merupakan lokasi para penderita bayi stunting di Tanah Air.

 (Baca: Jokowi: Stunting Ancaman Utama Kualitas Manusia Indonesia)

"Tahun ini kita akan lebih menyasar, kita akan fokus. Sebelumnya tiga tahun ini kita tersebar tapi tahun ini kita akan fokus kepada desa-desa yang sudah kita tentukan, kabupaten yang sudah kita tentukan. Jadi tidak semuanya lagi, kita akan fokus kepada hanya 100 kabupaten/kota, hanya 100 kabupaten kota," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (6/4/2018).

Kepala Negara menerangkan, pemerintah akan mendistribusikan tambahan makanan untuk bayi penderita stunting melalui Posyandu yang ada di desa. Tambahan makanan itu berupa telur, ikan, susu, hingga bubur kacang hijau.

"Yang jelas lokasinya fokus dan yang diberikan nanti akan kerjasama dengan PKK Posyandu untuk pemberian makanan tambahan, baik berupa telur makanan lokal, ikan, kacang hijau, kemudian susu. Dan juga tambahan biskuit seperti kemarin, intinya makanan lokal akan lebih didahulukan," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Negara telah menginstruksikan jajarannya untuk bergerak cepat menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh terhadap anak-anak di berbagai daerah di Tanah Air.

Menurut dia, tingginya angka stunting menjadi ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.

"Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa," kata Jokowi saat membuka Ratas Penurunan Stunting di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

(Ulung Tranggana)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya