Bahkan menurut Kapolri, serangan para napi teroris di Mako Brimob, Depok beberapa waktu lalu bukan sekadar dipicu karena salah paham, tapi ada kaitannya dengan proses hukum para pimpinan JAD itu.
Jika ditarik ke yang lebih luas, kata Kapolri, serangkaian serangan juga ada kaitannya dengan posisi ISIS yang terdesak dan memerintahkan agar sel-sel teroris di seluruh dunia untuk bergerak. "Selain serangan kemmarin di Surabaya juga ada serangan di Paris, hari Minggu kemarin, satu pelaku pakai pisau, satu tewas empat luka, pelaku tembak mati polisi di Paris," kata dia.
Serangkaian aksi teroris terjadi di Jawa Timur. Serangan berawal dari ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, selanjutnya di Rusunawa Sidoarjo, terbaru adalah ledakan di Mapolrestabes Surabaya.
(Qur'anul Hidayat)