Belajar Arti Pancasila dari Desa Tiga Agama di Lamongan

Avirista Midaada, Jurnalis
Jum'at 01 Juni 2018 12:26 WIB
Desa Balun di Lamongan memelihara perdamaian dalam bingkai toleransi (Foto: Avirista/Okezone)
Share :

Penghormatan Jenazah dan Pernikahan Beda Agama di Balun

Kerukunan umat beragama di Desa Balun juga dapat terlihat dari proses pemakaman jasad seseorang yang meninggal dunia. Tanpa melihat yang meninggal agamanya apa semua masyarakat turut saling membantu merawat jenazah.

"Kalau yang meninggal Kristen misalkan. Yang menggali makam dan memandikan bisa dari Islam dan Hindu. Kalau proses ibadah mereka yang beda keyakinan dengan jenazah bisa memilih keluar atau melihat proses ibadah," beber Ketua Gereja Jawi Balun, Sutrisno.

Bahkan kalau salah satu pemakaman ada yang banjir, bisa dipindahkan di kompleks makam yang beda agama dengan sang jenazah.

"Pernah suatu ketika makam Hindu kami banjir. Lalu dititipkan ke makam kristen, tapi harus mengikuti pemakaman Kristen. Ya yang Kristen tidak mempermasalahkan. La kok sampai sekarang malah belum dipindah," jelas pemuka agama Hindu, Adi Wiyono.

Dirinya menambahkan saat ada syukuran yang mengharuskan pemilik hajat memotong hewan seperti ayam atau kambing. Bila yang bersangkutan bukan dari umat Islam, maka meminta tolong mudin untuk menyembelih secara Islami supaya dapat dimakan tetangga mereka yang memeluk Islam.

Dalam pernikahan pun terdapat sebuah proses unik, dimana setiap orang tua menyerahkan kepada sang anak bila mendapat pasangan hidup bukan dari satu agama yang sama.

"Ya misalkan anak saya ini, dapat suami Islam ya terserah milih yang laki - laki ikut anak saya (Hindu) atau anak saya yang ikut dia sebagai Islam. Karena pernikahan beda agama sekarang susah," jelas Adi Wiyono, pemuka agama Hindu.

Ia juga menambahkan bila dalam memutuskan hal tersebut, tak ada tekanan dari siapapun. Jadi meskipun Hindu pindah ke Islam, Islam pindah ke Hindu, Kristen ke Islam, dan sebagainya itu diserahkan kembali kepada sang anak yang akan menikah.

Desa Balun, dengan keberagamannya menjadi cerminan kecil bagaimana Indonesia sebenarnya. Di tengah perbedaan agama, suku, ras, dan pendapat masih bisa di satukan dengan satu keyakinan, Indonesia.

Meski demikian, ada sedikit potret miris dari desa yang sebagian besar warganya bermatapencaharian sebagai petani, tambak, dan buruh tambak ini, akses jalan menuju Desa Balun yang rusak dan berdebu kerap kali menjadi keluhan masyarakat sekitar.

Saat ini bagaimana potensi wisata budaya yang menarik ini dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan sebagai contoh nasional desa majemuk di tengah kondisi Indonesia yang carut marut karena teror bom.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya