Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bangunan Sekolah Mirip "Kandang Hewan" Itu Bernama SMK Putra Nusantara 4

Demon Fajri , Jurnalis-Kamis, 22 November 2018 |08:01 WIB
Bangunan Sekolah Mirip
Murid SMK Putra Nusantara 4 tengah melakukan kegiatan belajar mengajar meski di tengah keterbatasan (Foto: Demon/Okezone)
A
A
A

BENGKULU - Mengenyam bangku sekolah merupakan impian setiap orang, guna mendapatkan ilmu pengetahuan. Termasuk, masyarakat di Kabupaten Bengkulu Provinsi Bengkulu. Kecamatan Merigi Kelindang, tepatnya. Warga desa Kelindang Atas, persisnya. Di desa yang di huni 536 jiwa ini hanya memiliki satu sekolah setingkat SMA. SMK Putra Nusantara 4, namanya.

Bangunan sekolah yang berukuran 7x9 meter ini, memprihatinkan. Bagaimana tidak, seluruh bangunan sekolah yang berdiri atas lahan sekira 0,8 hektare (Ha) atau setara dengan 100x80 meter tersebut mirip 'kandang hewan' atau gubuk reot, tidak layak. Kondisi tersebut ditandai dengan bagian dinding, lantai, atap serta meubeler yang digunakan jauh dari layak.

Hari itu, Senin 19 November 2018. Satu hari setelah perayaan HUT ke-50 Provinsi Bengkulu, tepatnya. Cuaca, pagi itu di Bengkulu Tengah, cerah berawan. Gumpalan awan putih mirip kapas menggelayut di daerah ini. Termasuk di desa Kelindang Atas Kecamatan Merigi Kelindang.

Di bagian ujung desa, berdiri satu unit bangunan sekolah setingkat SMA. SMK Putra Nusantara 4, namanya. Sekira 30 meter dari tepi jalan desa. Dari kejauhan tampak bangunan yang tak layak untuk dijadikan tempat menuntut ilmu, miris. Berdiri di atas tanah kuning.

Becek dan berlumpur ketika di landa hujan, berdebu ketika cuaca panas. Puluhan siswa/i tengah menerima mata pelajaran dari guru sukarela, secara serius. Raut muka pelajar pun fokus menghadap ke depan, papan tulis. Mendengarkan penjelasan dari guru sukarela yang sedang mengajar.

Sekolah itu dibangun secara bersama oleh pemuda setempat melalui sebuah yayasan dan masyarakat sekitar, seadanya. Bangunan sekolah di atas lahan bekas kebun karet itu di bangun secara darurat. Bahan seadanya. Di mana sebagian dinding hanya berbalut triplek yang sudah rapuh. Tiang penyanggah pun hanya dari balok kayu yang sudah termakan usia.

Begitu juga dengan kayu reng bagian atap. Bahkan, lantai ruang belajar, kantor masih dalam kondisi tanah kuning. Lebih menyedihkan lagi, meubler yang ada di buat secara swadaya, berbahan baku triplek. Meja belajar siswa/i misalnya. Termasuk meja guru sukarela. Jauh dari sempurna.

Sekolah yang sudah menampung 34 siswa/i ini juga hanya memiliki 50 buku bacaan. Di mana puluhan buku bacaan itu bersumber dari barang bekas yang disumbangkan ke sekolah yang berdiri sejak Senin 1 Februari 2016 atau 2 tahun 9 bulan. Meskipun demikian, guru sukarela dan siswa/i tetap semangat menimba ilmu dan memberikan ilmu pengetahuan.

''Jumlah siswa kami sekarang 34 orang. Kelas X sebanyak 20 orang dan kelas XI sebanyak 14 orang,'' kata Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Putra Nusantara 4 Bengkulu Tengah, Mardiana, kepada okezone, Senin 19 November 2018.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement