Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bangunan Sekolah Mirip "Kandang Hewan" Itu Bernama SMK Putra Nusantara 4

Demon Fajri , Jurnalis-Kamis, 22 November 2018 |08:01 WIB
Bangunan Sekolah Mirip
Murid SMK Putra Nusantara 4 tengah melakukan kegiatan belajar mengajar meski di tengah keterbatasan (Foto: Demon/Okezone)
A
A
A

Sekolah Gratis, Guru Dibayar Ucapan Terima Kasih

Sekolah yang memiliki dua ruang belajar dan satu kantor itu sama sekali tidak di pungut biaya alias gratis. Sehingga 14 guru sukarela, staf tata usaha (TU) dan dosen agri bisnis tanaman pangan dan holtikultura itu hanya di bayar dengan ucapan terima kasih.

Meskipun demikian, 14 guru sukarela tersebut tetap semangat memberikan mata pelajaran berdasarkan K13 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Hal tersebut ditandai dengan setiap guru sukarela memberikan satu hingga dua mata pelajaran. Di mana siswa/i mulai masuk sejak pukul 07.31 WIB hingga pukul 14.16 WIB.

Puluhan siswa/i pun tetap bersemangat menerima mata pelajaran yang diberikan setiap hari, layaknya sekolah SMA lainnya. Namun, dalam pemberian mapel guru sukarela hanya mengandalkan buku seadaanya. Tetap mengacu pada K13. Baik itu mata pelajaran Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris serta mata pelajaran lainnya.

Guru sukarela yang menyempatkan diri mengajar di sekolah tersebut merupakan pemuda/i dari Kecamatan Merigi Kelindang dan Kecamatan Merigi Sakti. Begitu juga siswa/i yang bersekolah di sekolah yang memiliki program jurusan Agri Bisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura.

"Mata pelajaran yang kami berikan masih mengacu pada K13 (kurikulum 2013)," sampai Mardiana.

Mardiana mengatakan, sejak berdirinya sekolah guru sukarela sama sekali tidak ada mendapatkan bayaran dari siswa. Kondisi tersebut, lantaran mata pencarian seluruh siswa hanya petani dan berkebun. Sehingga mereka tidak sanggup untuk membiaya anak mereka sekolah.

"Kami sepeserpun tidak ada dibayar. Jangankan gorengan, air mineral gelas saja tidak ada kami terima dari siswa. Kami mengajar di sini secara sukarela," ujar Mardiana.

Salah satu siswi SMK, Endah Lestari (16) mengatakan, jika dirinya bersama teman-temannya mendapatkan mata pelajaran sesuai dengan K13. Namun, kata dia, di sekolah mereka tersebut masih banyak kekurangan. Mulai dari bangunan, buku pelajaran serta guru yang mengajar.

"Sekolah di sini sama sekali tidak membayar. Kami masih membutuhkan buku pelajaran dan buku bacaan," sampai siswa kelas XI, Endah, saat ditemui Okezone.

Hal senada disampaikan, Andika Saputra (18). Andika menyampaikan, sejak sekolah berdiri tidak ada siswa yang tamat SMP yang menjadi petani atau menikah. Sebab, mereka ingin mengubah nasib mereka untuk menjadi lebih baik. Selain itu, tambah Andika, dirinya bersama rekan-rekannya mendapatkan mata pelajaran sama seperti SMA.

"Mata pelajaran sama dengan sekolah-sekolah lainnya. Kami sekolah di sini tidak ada membayar, semuanya gratis. Dulu ada yang putus sekolah karena tidak ada biaya, sejak ada sekolah gratis maka mereka memiih untuk kembali sekolah," ujar siswa kelas XI, Andika.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement