JAKARTA - PT Jasa Marga menambah jumlah tempat peristirahatan atau rest area untuk mengurai kepadatan arus mudik Lebaran 2018 di ruas jalan tol. Direktur Operasi II PT Jasa Marga, Mohammad Sofyan mengatakan rest area yang semula hanya 35 ditambah menjadi 67 titik.
"Kita tambah jadi dua kali lipat," katanya di Kantor Jasa Marga, Jalan Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu 6 Juni 2018.
Sofyan menerangkan rest area tersebut dibagi tiga jenis yakni rest area permanen, rest area parking bay dan rest area fungsional. "32 rest area permanen, 14 parking bay, 21 rest area fungsional. Jadi jumlah 67 di ruas-ruas tol yang dikelola Jasa Marga," lanjutnya.
Jasa Marga juga akan memberlakukan rekayasa, nantinya petugas akan mengatur para pemudik menggunakan fasilitas rest area seperti, toilet, musala, pujasera dan mengisi bahan bakar.
Rest area (Okezone)
"Kita evaluasi terhadap pengguanan rest area, rekayasa di rest area. Ada jalur mereka yang mau pakai pujasera dan yang ke toilet dan isi bensin," jelasnya.
Menurutnya, jika tidak dilakukan pemberlakuan rekayasa di rest area maka kepadatan tetap akan terjadi, sebab rest area merupakan salah satu faktor yang menyumbang kepadatan.
"(VMS dilengkapi CCTV) dipasang, jadi kalau (rest area) penuh enggak perlu masuk. Belajar dari tahun lalu rest area jadi satu titik menghambat lalu lintas," tuturnya.
Selain menambah rest area, Jasa Marga juga akan menyediakan fasilitas SPBU mobile, yang menjual BBM kemasan sebanyak 10 liter, toilet wanita bergerak dan pos kesehatan.
Antrean kenderaan di GT Cikopo (Antara)
"Jika terjadi antrean kita bikin lokasi contra flow. Kalau ada antrean di rest area, kita buat buka tutup, kalau penuh kita harap pakai rest area berikutnya. Ketiga kita menginstruksikan pada rest area yang ada Jasa Marga grup tidak pakai lahan parkir fasilitas semntara untuk komersil,” ujarnya.
“Kita minta tidak digunakan betul-betul untuk parkir karena yang tersedia aja terbatas. Tahun lalu ada tambahan tenan-tenan ini hasil rapat kita. Atas dasar itu koordinasi dengan pihak kepolisian kita minta ditiadakan," tutupnya.
(Salman Mardira)