11 Jenis Transportasi Umum di Jakarta, Sebagian Sudah Hilang

Bayu Septianto, Jurnalis
Jum'at 22 Juni 2018 11:02 WIB
Share :

6. Bemo

Bemo sebetulnya merupakan hasil produk pabrikan Jepang, Daihatsu. Lahir dari inovasi akibat persaingan sengit dengan Toyota, lahirlah varian terbaru di tahun 1957 yang dinamakan Daihatsu Midget (kerdil). Di Indonesia, Midget kemudian diberikan “nama baptis” Bemo. Bemo sendiri merupakan singkatan dari Becak Motor dan cukup lama merambah jalanan Ibukota dan melayani masyarakat dengan setia. Setelah bertahan cukup lama, mulai Juni 2017, Bemo pun resmi dikandangkan.

(Baca Juga: Pimpin Upacara HUT Ke-491 DKI Jakarta, Anies Ingin Asian Games 2018 Sukses)

7.Bajaj

Bajaj, kendaraan roda tiga yang berisik suaranya ini mulai populer pada tahun 1970. Dibandingkan dengan bemo, nasib bajaj lebih beruntung. Kini bajaj mulai digantikan dengan bajaj berbahan bakar gas yang ramah lingkungan.

8. Bus Tingkat

Bus tingkat pertama menyapa warga Jakarta tahun 1983 dimana armadanya diboyong dari Inggris, dengan merk Leyland Atlantean yang merupakan bus tingkat dengan masa produksi terlama yaitu 1958 hingga tahun 1986. Dengan daya angkut mencapai lebih dari 100 penumpang, bus tingkat ini menjadi legenda transportasi darat di Jakarta. Adapun pengoperasiannya ditangani oleh Perum PPD. Trayek bus tingkat terakhir yang beroperasi di Jakarta adalah Patas 1, jurusan Blok M-Kota dan versi reguler (lebuh murah) bernomor 70 dengan rute serupa, yang waktu itu berupakan salah satu rute terpadat di Jakarta.

Setelah berkiprah melayani warga Ibukota selama 10 tahun, bus tingkat legendaris ini akhirnya dipensiunkan pemerintah DKI Jakarta. Perawatan yang kurang baik, serta sulitnya mencari suku cadang menjadi alasan utama dikandangkannya bus tingkat ini.

Dan kini, bus tingkat kembali diaktifkan. Dengan rute yang tergolong dekat, yakni mengkitari beberapa objek wisata, bus ini pun gratis bagi penumpang.

9. Kereta Rel Listrik (KRL)

Tahap pertama elektrifikasi kereta pada 1923 dimulai dari jalur Tanjung Priok – Meester Cornelis (Jatinegara) yang elektrifikasinya selesai pada 24 Desember 1924. Pada hari perayaan ulang tahun ke 50 Staats Spoorwegen, 6 April 1925, pemerintah Hindia Belanda meresmikan elektrifikasi jalur kereta dan membuka Stasiun Tanjung Priok sebagai stasiun baru.

Stasiun Tanjung Priok pada saat itu merupakan stasiun termegah di Asia Tenggara dan digunakan untuk melayani para penumpang dari Pelabuhan Tanjung Priok yang hendak menuju Jakarta. Tak heran, jika Stasiun Tanjung Priok juga dilengkapi dengan fasilitas penginapan dan restoran.

Pada 1 Mei 1927, elektrifikasi jalur kereta di Jakarta telah selesai dan Stasiun Jakarta Kota yang sempat ditutup pada 1926 mulai dioperasikan kembali pada 8 Oktober 1929. Pada 1930, elektrifikasi pada jalur Jakarta dan Bogor juga telah selesai. Pengoperasian Kereta Rel Listrik di Jakarta merupakan tonggak dimulainya sistem transportasi massal modern yang pertama di Asia.

10. Transjakarta

Pada era gubernur Sutiyoso, Jakarta memiliki Transjakarta sebagai solusi angkutan umum nyaman di Jakarta. Memiliki jalur sendiri, Transjakarta diharapkan bisa mengatasi kemacetan di Kota Jakarta. Perkembangan bus dengan jalur khusus terus mengalami peningkatan dengan bertambahnya armada dan juga semakin banyaknya koridor.

11. Transportasi Online

Sejak 2014-2015, Indonesia dihebohkan dengan transportasi baru berbasis sistem aplikasi online yang menawarkan jasa ojek dan taki online. Sempat mengalami pro dan kontra, hadirnya transportasi online ini menjadi pilihan banyak warga Jakarta dengan tarif murah dan menghemat waktu.

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya