Namun, sejumlah mahasiswi mengatakan kebijakan yang sudah berlaku sejak lama itu tidak pernah diwujudkan untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual atau meminta pertanggungjawaban pelaku.
Universitas Makerere membentuk komite untuk menyelidiki klaim-klaim itu dan melakukan reformasi. Setelah penyelidikan selama empat bulan, komite itu pekan ini merilis hasil temuannya. Komite itu merekomendasikan pemasangan kamera video yang ditempatkan secara strategis untuk memonitor pertemuan antara profesor dan mahasiswa. Panel itu juga menyerukan institusi itu untuk mengkaji sistem penyimpanan arsip guna verifikasi nilai.
Komite itu memberi waktu selama satu tahun kepada pihak universitas untuk memastikan pemasangan kamera-kamera itu dan menyediakan sarana lampu yang cukup di seluruh kampus.
(Arief Setyadi )