Kisah Keluarga Yanto, Warga Cianjur yang Tinggal di Kandang Domba

Mulyana, Jurnalis
Rabu 04 Juli 2018 18:11 WIB
Share :

PURWAKARTA - Yanto Sugiyanto (44), warga Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur membuat warga sekitar iba. Pasalnya, selama ini, Yanto dan keluarganya tinggal di sebuah kandang domba.

Kandang tersebut berdiri di atas tanah milik orang tuanya. Hal tersebut terpaksa dia lakukan karena gubuk tempatnya tinggal sudah tidak cukup lagi menampung seluruh anggota keluarganya.

Ketua DPD Partai Golkar, Dedi Mulyadi yang mengetahui keadaan itu akhirnya datang ke rumah Yanto. Namun, Yanto diketahui sedang mencari rumput untuk domba tetangganya.

“Ini domba teh sebenarnya milik tetangga. Kang Yanto hanya menyabitkan rumput untuk makan domba-domba itu. Kerjanya memang nyabit rumput, sehari dapat 4 karung. Satu karung dihargai Rp5 ribu,” tutur Yanti.

Pernikahannya dengan Yanto telah dikaruniai 4 orang anak. Keempat anaknya tinggal di gubuk milik Ibu Yanto, tepat bersebelahan dengan kandang domba. Sementara dirinya dan Yanto harus rela tidur di kandang domba karena keterbatasan tempat.

“Kamarnya penuh. Jadi terpaksa tinggal di kandang domba,” singkat Yanti.

Dedi Mulyadi mendengar tentang keberadaan keluarga itu melalui koleganya di Cianjur. Melalui orangtua Yanti, dia meminta izin untuk membuatkan rumah bagi anak dan menantunya itu.

“Mulai besok, seizin Mak Lilis dan Pak Mukhtar (orang tua Yanti), kita buatkan rumah. Nanti agar anggota keluarga Kang Yanto bisa lengkap tinggal di satu rumah,” kata Dedi.

Selain membangun rumah, kader Nahdlatul Ulama itu juga memberikan bantuan hewan ternak domba untuk Yanto. Terhitung mulai besok, Yanto sudah memiliki hewan ternak sendiri. Volume sabitan rumputnya pun dipastikan meningkat karena hewan ternak yang dia urus kini bertambah.

“Saya kirim 4 ekor domba ke sini, kita bantu memperluas kandang dombanya biar cukup. Kalau ternaknya punya sendiri kan ekonomi keluarga Kang Yanto bisa meningkat,” ucapnya.

Misi kemanusiaan Dedi Mulyadi untuk publik Jawa Barat dipastikan tidak akan kandas karena kegagalannya dalam kontestasi politik. Menurut dia, tujuan dia selama ini berkeliling Jawa Barat pun adalah untuk menebarkan pesan kemanusiaan.

“Kemanusiaan itu lebih penting daripada politik. Kalau kita masih memiliki kekuatan untuk membantu, ya bantu. Saya kira tidak elok kalau ada motif politik dalam langkah-langkah kemanusiaan kita,” katanya.

Dalam satu hari, dirinya berkomitmen akan ada satu keluarga di Jawa Barat yang terbantu karena gerakannya ini. Perubahan taraf hidup warga menjadi orientasi pria yang lekat dengan iket Sunda makutawangsa itu.

“Kemarin di Karawang, sekarang di Cianjur. Besok, Insya Allah kita di Subang. Targetnya minimal satu hari, ada satu keluarga yang terbantu,” tuturnya.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya