PYONGYANG – Korea Utara (Korut) telah menyuarakan penyesalannya atas sikap yang ditunjukkan Amerika Serikat (AS) dalam pembicaraan tingkat tinggi dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo. Pyongyang menuduh Washington telah bertindak “seperti gangster” dengan menuntut denuklirisasi secara paksa dan unilateral dari Korut.
“Kami mengharapkan AS ... untuk datang dengan langkah-langkah konstruktif untuk membantu membangun kepercayaan dalam semangat reuni dan pembicaraan. Namun, sikap AS sungguh disesalkan, ” demikian pernyataan yang dirilis kantor berita KCNA dengan mengutip seorang juru bicara yang tidak disebutkan namanya.
BACA JUGA: Komitmen Denuklirisasi Pyongyang Diragukan, Menlu AS Akan Kunjungi Korut Pekan Ini
"AS salah besar jika itu sampai pada tingkat mengira bahwa (Republik Rakyat Demokratik Korea) akan dipaksa untuk menerima, karena kesabarannya, tuntutan yang mencerminkan pola pikir seperti gangster," lanjut pernyataan yang dilansir RT, Minggu (8/7/2018). Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) adalah nama resmi dari Korut.
Pernyataan tersebut menuding bahwa AS telah mengkhianati semangat dari pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korut, Kim Jong-un yang digelar di Singapura bulan lalu dengan secara unilateral menuntut denuklirisasi penuh, bisa diverifikasi dan tidak dapat diubah (CVID) dari Korut.