MAKASSAR - Jenazah napi teroris bernama Muhammad Basri alias Abu Saif alias Basri yang meninggal dunia saat menjalani masa hukuman di Lapas Klas II A Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, dipulangkan ke Makassar.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan napi meninggal dunia karena sakit pada Sabtu 7 Juli 2018 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
"Jenazahnya tiba pukul 03.42 Wita di cargo Bandara Sultan Hadanuddin. Jenazah napi teroris berangkat dari Jakarta dengan menggunakan pesawat batik air Nopen ID 6196," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Senin 9 Juli 2018.
(Baca Juga: Napi Teroris di Nusakambangan Meninggal, Polri: Sakit Komplikasi)
Berdasarkan data dari kepolisian, Basri lahir di Kabupaten Sidrap Sulsel 9 Juni 1965 yang beralamat di Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an RT 01 RW 02 Kel. Sudiang Raya Kec. Bringkanaya Kota Makasar.
Basri didakwa sebagai aktor intelektual atau otak pelaku percobaan pembunuhan terhadap mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo pada November 2012 lalu.
"Dia pernah terlibat tindak pidana khusus Pasal 15 UU No. 15/2003 tentang teroris," kata Dicky.
Jenazah diterima oleh rombongan penjemput dari pihak keluarga berjumlah 20 orang setelah mengikuti prosedur pihak Lapas di Nusakambangan terkait proses penerimaan jenazah
Selanjutnya sekitar pukul 04.25 wita, jenazah meninggalkan cargo Bandara Hasanuddin menggunakan menuju Masjid Tahfizhul Qur’an Sudiang Makassar.
Basri sudah dimakamkan hari ini di tempat pemakaman keluarga yang terletak di daerah Pattalassang, Kabupaten Gowa.
"Jenazah diantar didampingi oleh Farid Hhozali dan Miftahul Arif dari Jakarta. Selanjutnya rombongan pengantar jenazah rencanya akan di Makamkan di Kabupaten Gowa," kata Dicky
Diketahi, Muhammad Basri alias Abu Saif ditangkap oleh tim Densus 88 Anti Teror pada tahun 2015 lalu.
Dia divonis delapan tahun penjara karena memberangkatkan anak dan keponakannya ke Suriah untuk bergabung dengan kelompik radikal ISIS.
(Fiddy Anggriawan )