JAKARTA - Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) 2018, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) menggelar Forum Anak Nasional (FAN) di Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan bertema ‘Bakti Anak untuk Negeri’ itu dilakukan pada 19-22 Juli untuk mengawali rangkaian peringatan HAN 2018.
FAN tersebut merupakan wadah partisipasi anak secara berjenjang mulai dari Forum Anak Nasional (FAN), Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi, Kabupaten/Kota, dengan keanggotaan berbasis organisasi kegiatan anak, organisasi siswa intra sekolah (OSIS), organisasi berbasis agama seperti remaja masjid, muda-mudi gereja, anak jalanan, disabilitas, pramuka, sanggar seni, budaya, dan olah raga.
Pertemuan FAN merupakan mekanisme pertemuan perwakilan atau pengurus Forum Anak Daerah (FAD) dari provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia yang diisi dengan program capacity building dengan menggunakan metoda partisipatif dan rekreatif oleh fasilitator nasional yang qualified. Forum tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi anak-anak untuk bangga menjadi anak Indonesia dan termotivasi untuk berprestasi.
Dalam keterangan pers yang diterima Okezone, Kamis (19/7/2018), pertemuan tersebut digelar dengan maksud menumbuhkan rasa nasionalisme anak yang menurun di Indonesia di tengah dinamika pembangunan di bidang sosial, budaya dan ekonomi yang dipercepat dengan adanya globalisasi serta kemajuan teknologi informasi. Rendahnya nilai serta nasionalisme yang dianut anak Indonesia dewasa ini sudah mencapai tahap yang mengkhawatirkan.
Salah satu tolok ukurnya adalah anak-anak remaja yang mulai terpapar aliran-aliran radikal yang tidak sejalan dengan upaya memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam situasi yang ekstrem, anak-anak terutama remaja yang sedang mencari jati diri, sangat mudah terbujuk dan terjebak dalam kelompok radikal sehingga mengganggu proses tumbuh kembang secara fisik, mental, dan sosial.
Forum Anak Nasional (FAN) akan diikuti oleh 520 anak yang merupakan perwakilan dari kabupaten/kota dengan komposisi peserta laki-laki dan perempuan secara seimbang. Jumlah delegasi atau peserta provinsi disesuaikan dengan jumlah kabupaten/kota di provinsi tersebut ditambah satu pendamping putra dan satu pendamping putri setiap provinsi.
Pertemuan tersebut dirancang untuk menggali kemurnian pemikiran dan suara anak indonesia tentang apa yang mereka amati dan identifikasi dari isu-isu anak. Anak-anak diharapkan mampu mengidentifikasi dan menggali faktor-faktor pemenuhan hak dan perlindungan anak agar mampu mengembangkan pemikiran dan berpartisipasi secara kreatif sesuai tingkat usia dan kemampuan anak untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Anak-anak kemudian akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari perwakilan berbagai provinsi sebagai sebuah wujud inspirasi bagi Indonesia. Setiap kelompok nantinya akan menuangkan hasil bedah pemikiran ke dalam sebuah penampilan yang kreatif dihadapan teman-teman sebayanya dan panel pengurus forum anak nasional 2017-2019.
Panel pengurus forum anak nasional akan merumuskan hasil pemikiran tersebut ke dalam sebuah diskusi besar bersama 600 anak Indonesia. Kesepakatan rumusan selanjutkan akan dituangkan dalam performance yang dimainkan oleh perwakilan provinsi terpilih berdasarkan kesepakatan delegasi bersama panel pengurus.
(Fahmi Firdaus )