Menurut Hendrawan, persoalan ini terjadi di Partai Demokrat yang menginginkan Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) yang juga putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres. Keinginan ini menjadi sebagai syarat bahkan tawaran bila partai politik lain ingin berkoalisi dengan Demokrat.
"Psikologi politik seperti itu bahwa kita mesti mengusung capres atau cawapres sehingga partai yang menengah ini cenderung over expectation (harapan berlebih). Cenderung ketika maju ke meja negosiasi call-nya terlalu tinggi. Contohnya Demokrat mesti memasang AHY ke Gerindra," ujar Hendrawan.
(Awaludin)