MOSKOW – Seorang wanita Rusia bekerja sebagai mata-mata di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Moskow selama lebih dari satu dekade. Wanita tersebut dilaporkan telah dipecat setelah hubungannya dengan intelijen Rusia akhirnya terungkap.
Berdasarkan laporan The Guardian, sebelum akses keamanannya dicabut pada 2017, perempuan itu memiliki akses kepada sistem intranet dan surat elektronik (surel) milik dinas rahasia AS. Dengan akses itu, dia kemungkinan memiliki kesempatan untuk mendapatkan file-file rahasia, termasuk jadwal kegiatan presiden dan wakil presiden.
BACA JUGA: Jelang Pemilu Sela, AS Berusaha Cegah Terulangnya Campur Tangan Rusia
Kecurigaan terhadap wanita yang namanya tidak disebutkan itu pertama kali muncul pada 2016, saat dilakukan pemeriksaan rutin dari departemen luar negeri AS. Dalam pemeriksaan, terungkap bahwa staf wanita itu beberapa kali melakukan pertemuan dengan anggota badan intelijen Rusia, FSB.
"Kontaknya yang sering dengan FSB membuatnya ketahuan ... banyak pertemuan dan komunikasi yang tidak diizinkan," kata seorang sumber kepada Guardian sebagaimana dikutip Telegraph, Jumat (3/8/2018).