Tugu Pahlawan Indonesia yang 'Terkubur' Zaman

Herman Amiruddin, Jurnalis
Minggu 02 September 2018 05:01 WIB
(Foto: Herman/Okezone)
Share :

MAKASSAR - Kondisi Tugu Pahlawan Indonesia yang terletak di Jalan Ujung Pandang, Makassar terabaikan. Tugu ini terletak berseberangan jalan dengan Benteng Ford Rotterdam.

Tugu masih berdiri kokoh tapi tidak terawat. Tumpukan seng dan kayu juga terlihat di tugu tersebut.

Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono dan Asisten 1 Sulsel Andi Herry Iskandar yang juga mantan Pelaksana Tugas Wali Kota Makassar Sabtu 1 September 2019 melakukan peninjaun.

Sumarsono pada kesempatan ini bertanya langsung warga yang saat itu berada di lokasi, apakah mengetahui keberadaan tugu yang dibangun tahun 1951 ini?

"Tugu pahlawan ini mau tidak mau harus direvitalisasi kawasannya, dalam rangka jas merahlah, jangan sekali kali melupakan sejarah, itu kan pertanda simbolik banyak cerita di baliknya, namanya citra kepahlawan," kata Sumarsono.

Menurutnya, jangan sampai tugu ini hilang dan generasi selanjutnya tak lagi bisa lagi melihat langsung. "Generasi umur 30-an ke bawah, mungkin itu banyak hal yang tidak bisa bicara mengenai Indonesia, yang dibicarakan zaman now, karena itu tugas mengindonesiakan manusia Indonesia, antara lain upaya merevitalisasi benda-benda, cagar budaya dilakukan," sebutnya.

Revitalisasi, baik peninggalan zaman kerajaan, penjajahan dan era kemerdekaan perlu dilakukan. Tujuannya agar jati diri bangsa tidak terputus. Apalagi saat ini masyarakat sangat terbatas akan pengetahuan dan pengalaman merasakan langsung peninggalan cagar budaya, ini ditambah karena ada sebagian tidak diketahui keberadaanya.

"Orang datang ke Benteng Rotterdam, dia lebih banyak merasakan dan seolah-olah berada di masa lalu, berbeda dengan hanya membaca buku, oleh karena itu titik-titik sejarah ini, itu harus dimunculkan kembali kawasan ini," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa tidak boleh ada bangunan di sekitar tugu, sehingga harus mengikuti aturan yang ada. Cagar seperti ini juga menurutnya harus dikelola oleh UPTD Budaya.

"Ini namanya pelan-pelan membiarkan sejarah terkubur, membiarkan generasi muda ini terputus dari jati dirinya sebagai warga bangsa. Maka UPTD harus ada. Saya bilang, kalau perlu dua UPTD yang ada di Rinra (Triple C), dilebur, satunya untuk UPTD di sana, saya lagi minta rapat mengenai itu," paparnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya