'Perempuan Rohingya Diikat ke Pohon dan Diperkosa, Anak-Anak Dipaksa Masuk ke Rumah Dibakar'

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 19 September 2018 10:54 WIB
Warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dari Rakhine (Getty Images/BBC)
Share :

JENEWA - Laporan lengkap penyelidikan PBB tentang pelanggaran hak asasi manusia di Myanmar mendokumentasikan kesaksian adanya "tindak perkosaan yang dilakukan tentara Myanmar terhadap perempuan-perempuan Rohingya".

Laporan lengkap -setebal 444 halaman dan dikatakan sebagai laporan terpanjang dalam sejarah PBB- diserahkan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Selasa 18 September 2018.

Ringkasan laporan tim independen yang dibentuk PBB tersebut diumumkan Agustus lalu.

Laporan lengkap PBB mencantumkan kesaksian perempuan-perempuan yang diikat ke pohon dan kemudian diperkosa anggota militer Myanmar.

Para penyelidik PBB mengatakan kasus-kasus perkosaan oleh militer Myanmar, dikenal dengan sebutan Tatmadaw, terjadi sejak 2011 dan meningkat sejak 2016 dan 2017 ketika militer menggelar operasi besar-besaran untuk membalas serangan oleh milisi Rohingya di negara bagian Rakhine pada Agustus 2017.

"Perkosaan dan bentuk-bentuk lain kekerasan seksual dilakukan dalam skala yang masif. Ratusan perempuan dan remaja diperkosa, kadang secara beramai-ramai. Pekosaan beramai-ramai, melibatkan pelaku dan korban dalam jumlah banyak dalam satu insiden, jelas menjadi pola," kata laporan PBB.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya