"Kalian, siswa-siswi terbaik dari ribuan anak madrasah di penjuru Nusantara ini. Kalian siswa-siswi yang mampu menaklukkan ketakutan dan kemalasan hingga menjadi pribadi yang tertempa," jelasnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan tidak ada alasan lagi bagi generasi tua untuk tidak bangga memiliki generasi milenial yang lahir dari madrasah. Sebab, mereka nantinya tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi semua itu juga ditopang dengan nilai-nilai luhur agama yang kuat.
"Pada kalian, kami menumpukan sejuta harapan. Kalian, siswa siswi madrasah, yang tak hanya selalu berdzikir, tapi juga pandai berpikir. Kalian, yang kami yakin tak hanya taat pada agama, tapi juga cinta pada negara," kata Menag.
Dalam kesempatan ini, Menag juga mengajak peserta KSM 2018 untuk merenungkan sebuah kisah yang pernah terjadi di Bengkulu atau yang dikenal dengan sebutan "Bumi Reflesia". Kisah tersebut berkaitan dengan kehidupan Proklamator RI Bung Karno.
Dikatakannya, lebih dari 80 tahun yang lalu, saat ia dalam pengasingan di tanah Bengkulu ini, Bung Karno diminta Tuan Hasan Din untuk mengajar di salah satu sekolah agama. "Tetapi, ingatlah hendaknya Bung... jangan membicarakan soal politik," kata Menag mengutip pesan Hasan Din saat itu.