JAKARTA – Mardani Ali Sera, wakil ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengatakan Pilpres 2019 akan menjadi ajang pertarungan memperebutkan pemilih milenial. Menurut dia akan terjadi pertarungan strategi komunikasi melalui media sosial berbasis big data.
"Pilpres 2019 akan menjadi pertarungan pemilih milenial, oleh karena itu pemanfaatan strategi komunikasi melalui social media berbasis big data akan sangat jauh lebih efektif dan optimal selain strategi komunikasi konvensional," kata Mardani, Selasa 25 September 2018.
Pria kelahiran tanah Betawi ini mencontohkan betapa efektifnya pemanfaatan kampanye berbasis big data. "Pilpres AS tahun 2016 misalnya, Donald Trump menyewa jasa Cambridge Analitical yang berhasil mengalahkan Hillary Clinton karena memanfaatkan kebocoran data 50 juta pengguna Facebook dan melakukan micro campaign," tuturnya.
Selanjutnya, politikus PKS ini mengatakan efektifnya pemanfaatan kampanye berbasis big data juga terjadi di Britania Raya. "Kisah kemenangan Kubu Pro Brexit dalam refrendum tahun 2016 di mana Boris Johnson memanfaatkan isu yang sangat spesifik tentang Curry House (Rumah Kari). Setidaknya ada 600 ribu pemilih berlatar belakang IPB (India, Pakistan, dan Bangladesh)," lanjut Mardani.
Lebih jauh inisiator gerakan #2019GantiPresiden ini mengatakan di Indonesia sendiri pemanfaatan big data sudah mulai dimanfaatkan saat Pilkada DKI 2017. "Kampanye melaui social media kian dirasakan pengaruhnya sejak liberalisasi di sektor komunikasi."