“Pada malam ini, stok kami sudah habis tadi sore khususnya pertalite dan pertamax. Untuk premium dan solar belum ada pengiriman, sudah dua hari ini,” kata Aswad. “Terakhir kamis (27/9), kami dikirim BBM dari Depot Donggala. Adanya gempa, arus lalu lintas putus di jalur kebun kopi khususnya,” papar Aswad.
Aswad mengatakan pihaknya sulit menghubungi pihak Depot Pertamina Donggala karena jalur komunikasi yang masih terputus.
Sejak gempa berkekuatan 7,4 pada Jumat sore (28/9) juga menyebabkan padamnya aliran listrik dan terputusnya saluran komunikasi melalui telepon di Palu, Donggala, Parigi Moutong dan Poso.
Agil, Ketua RT 08 Kelurahan Bantaya, Kecamatan Parigi berharap agar pemerintah daerah dan pemerintah pusat bisa segera memulihkan aliran listrik karena sudah dua malam warga hidup dalam kegelapan.
“Kebutuhan saat ini adalah komunikasi, jaringan, listrik, air, itu yang kami butuhkan saat ini,” kata Agil.