Belajar dari Jepang
Mengingat sebagian wilayah Indonesia berada di daerah Cincin Api Pasifik maka kemungkinan terjadinya likuifaksi selalu ada.
Tetapi sebenarnya terdapat sejumlah tindakan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasinya, seperti melakukan pemetaan bencana yang lebih menyeluruh misalnya.
"Pemetaan, inventarisir wilayah-wilayah yang rawan bencana, termasuk survei likuifaksinya. Dan kaya'nya ini yang belum terstruktur di Indonesia, datanya masih spot-spot saja daerah yang sudah dipetakan. Seharusnya kota-kota itu sudah dipetakan tingkat kerawanan bencananya, apakah bencana likuifaksi, gempa dan sebagai macam," kata Agustan dari BPPT.
Likuifasi terjadi di Jepang (Foto: BBC)
(Baca Juga: Tutup Usia saat Bertugas, Ayah Agung Bangga Punya Anak Bertanggung Jawab)
Sementara itu, Indonesia juga dapat belajar dari negara lain seperti Jepang untuk menghadapi kemungkinan terjadinya akibat merusak likuifaksi dan penggunaan pemetaan bagi rencana tata ruang kota.
"Kita melakukan penelitian itu awalnya adalah untuk peruntukan tata ruang. Jadi memberikan rekomendasi ke pemerintah daerah untuk mengatur tata ruangnya beraspek bencana, bencana geologi, salah satunya likuifaksi," kata Taufiq Wira Buana dari ESDM.
"Masih boleh didirikan bangunan asal memenuhi kaidah-kaidah tahan gempa. Tidak baik untuk hunian yang tingkat tinggi, tingkat tiga atau empat. Saya perhatikan yang berbiaya murah di Jepang, itu salah satunya dengan rumah kayu," tambah Taufiq.
(Angkasa Yudhistira)