Namun Vicky justru tak ikut teriak, ia beralasan bila berteriak saat itu juga tenaga akan terbuang sia-sia karena tak ada yang selamat.
"Semakin malam semakin tak ada teriakan mungkin karena kecapekan. Saya simpan tenaga untuk malam kalau ada tim SAR datang," ungkapnya.
Setelah 4 jam terkubur beton hotel, ada belasan tim SAR yang datang, Vicky pun berteriak sekencang-kencangnya yang akhirnya di dengar para tim SAR.
Namun usaha Vicky untuk keluar dari reruntuhan tak mudah, tim SAR harus bahu- membahu menyingkirkan beberapa material hotel yang menghalangi proses evakuasi Vicky Mahardika, ditambah tak ada penerangan sedikit pun di lokasi kejadian.
Setelah sekian lama berjuang untuk bertahan hidup di reruntuhan, alumni SMAN Kota Batu ini akhirnya berhasil diselamatkan tim SAR dalam keadaan luka goresan dan luka memar di sekujur tumbuhnya.
"Bersyukur masih bisa diberikan kesempatan hidup melihat kerusakan hotelnya yang parah," pungkasnya.