JAKARTA – Seorang anak, korban gempa 7,4 SR Palu, mengikuti Presiden Joko Widodo hingga ke dalam mobil pada Rabu (3/10/2018). Pada bagian dagu sebelah kanan anak itu terlihat luka, juga di bagian kanan tangannya.
Nama anak itu Izrael yang berumur 6 tahun. Ibunya meninggal saat gempa mengguncang tempat tinggalnya pada Jumat (29/10/2018). Ia dan kembarannya selamat, sedangkan ayahnya masih dirawat di rumah sakit.
Baca: Status Netizen di 2015 Soal Jembatan Kuning di Palu Jadi Kenyataan
Video Biro Setpres yang diunggah VOA Indonesia, saat berbincang dengan Jokowi, Izrael menceritakan bahwa sekolahnya sudah rusak. “Ada temanku di rumahku.”
Izrael selamat dari tsunami yang menghantam Palu bersama ayah dan kembarannya. Namun, ibunya meninggal akibat insiden ini. Izrael katakan ibunya telah “di surga,” dan “kalau saya nangis, mamaku nangis juga.” pic.twitter.com/bqssYkojHd
— VOA Indonesia (@voaindonesia) 3 Oktober 2018
Izrael pun bertanya kepada Jokowi saat Presiden akan meninggalkan Palu. “Saya ikut atau tidak?” katanya.
Presiden Jokowi kemudian menjawab, “Besok sekolah, belajar ya... Yang pintar ya...”
“Tak bisa, sekolahku rusak,”
“Ya, nanti sekolahnya diperbaiki,” kata Jokowi.
11. Terakhir, Presiden @jokowi menitipkan kepada Gubernur dan Bupati agar titik-titik ekonomi mulai dibuka kembali, sehingga harapannya kehidupan sehari-hari masyarakat bisa normal kembali #JokowiTanganiGempaSulteng pic.twitter.com/cExWsqADhf
— Kantor Staf Presiden (@KSPgoid) 3 Oktober 2018
Jokowi dalam akun Twitternya berbagi cerita pertemuannya dengan Izrael. “Bocah kecil pemberani ini saya temui di lokasi pengungsian di kota Palu. Ibunya meninggal, ayahnya dirawat karena luka. Ia juga terluka. Di Palu dan Donggala, banyak cerita sedih dan memilukan. Tapi kita tetap harus bangkit dan bergerak maju. Bencana ini kita hadapi bersama,” tulis @jokowi yang dikutip Okezone, Kamis (4/10/2018).
(Rachmat Fahzry)