Kisah Perempuan Muslim India yang Perjuangkan Haknya sebagai Seorang Pelacur

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Minggu 14 Oktober 2018 11:49 WIB
Industri seks di India berkembang pesat. (Foto : Getty Images)
Share :

KALANGAN Muslim miskin di India mendesak otoritas setempat turun ke jalanan untuk melihat sendiri para perempuan yang dikucilkan dari lingkungan masyarakat.

Kala itu, tanggal 1 Mei 1958, di sebuah ruang sidang di Kota Allahabad, India utara, semua mata tertuju pada sosok perempuan muda berusia 24 tahun bernama Husna Bai.

Husna mengatakan kepada Hakim Jagdish Sahai bahwa dirinya adalah seorang pekerja seks komersial (PSK), seorang pelacur. Ia mengajukan petisi yang menggugat keabsahan undang-undang baru yang melarang perdagangan manusia.

Husna Bai berpendapat, aturan baru tersebut telah "mengacaukan tujuan negara kesejahteraan yang ditetapkan oleh Konstitusi di negara ini", karena mengancam mata pencahariannya sebagai seorang PSK.

Ini tindakan pembangkangan publik yang radikal dari seorang PSK Muslim kelas bawah. Tindakan itu memaksa para hakim untuk terjun langsung ke jalanan melihat sendiri para pelacur, pada masa ketika mereka dikucilkan dari lingkungan masyarakat.

Menurut catatan resmi, pada 1951 itu jumlah pelacur di sana turun dari 54.000 orang menjadi 28.000 orang. Begitu juga dukungan masyarakat umum. Ketika para pelacur hendak memberikan sumbangan dana kepada partai Kongres, Mahatma Gandhi menolak dan justru meminta mereka untuk memintal kain.

Padahal mereka adalah satu di antara beberapa kelompok orang yang berhak memilih karena mereka memiliki penghasilan, membayar pajak dan memiliki properti.

Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan pribadi Husna Bai yang tinggal bersama sepupu perempuan dan dua adik laki-lakinya yang bergantung pada penghasilannya. Sayangnya, dari berbagai arsip yang bisa ditelusuri, tak satu pun foto yang ditemukan.

Namun kisah yang banyak dilupakan adalah bagaimana Husna Bai memperjuangkan hak-haknya sebagai PSK yang merupakan bagian yang paling menarik dari sebuah buku karya sejarawan Rohit De yang diterbitkan oleh Universitas Yale.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya