Menurutnya, undang-undang baru ini dirancang untuk menjaga obat-obatan dari jangkauan anak di bawah umur dan agar tidak menjadi sumber penghasilan para penjahat.
Pemerintah federal juga memperkirakan akan meraup $400 juta (Rp4,5 triliun) setahun dari pendapatan pajak atas penjualan ganja.
Kepemilikan ganja mulai dipidanakan di Kanada pada tahun 1923 tetapi penggunaan secara medis telah dilegalkan sejak tahun 2001.
Kanada mengikuti jejak Uruguay, yang menjadi negara pertama di dunia, yang pada tahun 2013 melegalkan penjualan ganja untuk penggunaan rekreasi. Sejumlah negara bagian AS juga telah mengakhiri pelarangan ganja melalui referendum.
Di berbagai negara Eropa, ganja medis juga dilegalkan.
Bagaimana aturan itu?
Orang dewasa akan dapat membeli minyak ganja, biji-bijian, tanaman dan ganja kering dari produsen dan pengecer berlisensi dan boleh memiliki hingga 30 gram (satu ons) ganja kering di tempat umum.
Asupan ganja yang diinfus baru akan masuk pasar satu tahun sejak UU berlaku. Penundaan ini dimaksudkan untuk memberikan waktu kepada pemerintah untuk merumuskan peraturan khusus untuk produk itu.
Di sisi lain, jika Anda memiliki lebih dari 30 gram di tempat umum, menanam lebih dari empat tanaman per rumah tangga dan membeli dari dealer yang tidak berlisensi, itu berarti melanggar hukum.
Beberapa pelanggaran pada ketentuan itu diancam hukuman berat. Orang yang tertangkap menjual ganja kepada anak di bawah umur bisa dipenjara hingga 14 tahun.
Beberapa kalangan menganggap hukuman itu terlalu keras dan tidak proporsional dengan UU serupa, seperti hukum menjual alkohol kepada anak di bawah umur.
Apa saja yang masih dicemaskan?
Berakhirnya pelarangan tidak berarti masalah hukum dan kesehatan terkait marijuana jadi berakhir pula.
Pada hari Senin (15/10), Canadian Medical Association Journal menerbitkan artikel yang menyebut legalisasi itu "sebuah eksperimen nasional yang tidak terkendali, di mana keuntungan produsen ganja dan pendapatan pajak dipacu tanpa mempertimbangkan kesehatan warga Kanada".
Selain itu, masih ada beberapa masalah hukum yang harus dihadapi.
Pemerintah Kanada sudah merumuskan pidana baru tentang mengemudi di bawah pengaruh ganja, tetapi masih ada keraguan tentang keandalan teknologi pemindaian dan potensi kerumitan kasus di pengadilan.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa sekitar setengah dari para pengguna ganja Kanada tidak percaya bahwa kemampuan mengemudi mereka terganggu setelah mengkonsumsi ganja.
Perubahan perundangan Kanada ini juga memusingkan AS yang masih mengontrol ganja secara ketat.
Badan Bea Cukai Perbatasan AS mengatakan Selasa lalu, penjaga perbatasan akan memiliki horison yang luas untuk menentukan siapa yang bisa diterima untuk masuk Amerika.
(Baca Juga : Parlemen Kanada Akan Cabut Kewarganegaraan Kehormatan Aung San Suu Kyi)
Penjaga perbatasan dapat menanyakan warga Kanada apakah mereka mengisap ganja, dan bisa menolak mereka masuk jika diyakini mereka berniat untuk mengisap ganja di AS.
Kanada juga memasang plang-plang pengumuman di semua bandara dan penyeberangan perbatasan untuk memperingatkan wisatawan bahwa melintasi perbatasan internasional dengan membawa ganja tetap merupakan pidana.
(Baca Juga : Putra Miliarder Bunuh Ayah Saat Tidur dan Menikmati Warisannya)
(Erha Aprili Ramadhoni)