PALU - Pemerintah Kota Palu menyebut 8.000 hunian sementara (huntara) segera di bangun di wilayah Kota Palu yang terdampak parah gempa bumi, tsunami, disertai likuifaksi pada 28 September 2018.
"Data saya terima terakhir sebanyak 7.500 rumah. Saya perkirakan sekitar 8.000 rumah dibangun hunian sementara bagi warga yang kehilangan rumah ataupun rumahnya rusak berat," kata Wali Kota Palu Hidayat usai Rapat Dengar Pendapat di DPRD Palu, Sulawesi Tengah, Kamis.
Berdasarkan data tersebut, kata dia, huntara yang sementara proses pembangunan diprioritaskan bagi korban tsunami yang rumahnya berada di sepanjang pesisir Teluk Palu dan korban likuifaksi di Kelurahan Balaroa dan Petobo.
Hidayat mengatakan 13 kelurahan tersebar di enam kecamatan, yakni Tawaeli, Palu Utara, Mantikulore, Palu Selatan, Palu Barat, dan Ulujadi terdampak parah bencana alam.