Tim Kampanye Jokowi Minta Pembakaran Bendera Tauhid Tak 'Digoreng' ke Politik

Puteranegara Batubara, Jurnalis
Rabu 24 Oktober 2018 13:21 WIB
Abdul Kadir Karding.
Share :

JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding berharap seluruh pihak tidak mengkapitalisasi kasus pembakaran bendera bertulis kalimat tauhid yang dilakukan oleh oknum anggota Banser Nahdlatul Ulama (NU) di Garut ke arah politik.

"Oleh karena itu mohon kepada semua pihak untuk tidak menggoreng atau kapitalisasi isu ini menjadi alat politik untuk kepentingan kelompok semata," kata Karding di Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Menurut politikus PKB itu, isu ini sangat sensitif dan rentan memecah belah masyarakat. Oleh sebab itu menurutnya, semua pihak harus menahan diri untuk berkomentar yang hanya akan memperkeruh suasana.

"Karena dia bisa saja memecah kelompok masyarakat terutama kalau narasi yang dibangun berdasarkan isu agama, isu ini sangat sensitif," tutur Karding.

(Baca juga: Zulkifli Hasan: Pembakaran Bendera Tauhid Beringas dan Jauh dari Nilai Islam)

Karding menambahkan, persatuan dan kesatuan merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dijaga seluruh elemen masyarakat. Karena itu, Karding menekankan untuk tidak ditarik ke ranah politik.

Di sisi lain, Karding menjelaskan, insiden pembakaran itu bermula ketika anggota Banser NU mengira bendera tersebut milai organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Di mana, kelompok tersebut sudah dibubarkan Pemerintah lantaran tak sejalan dengan Pancasila.

"Padahal yang terjadi pembakaran bendera HTI organisasi yang nyata ingin mengganti Pancasila, mengganti sistem negara kita. Dan organisasi telah dibubarkan oleh Negara," ucap Karding.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya