(Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Sandi Menurun dari 29,2% Jadi 28,6%)
“Tentu kami di internal memiliki data pembanding terkait kasus itu, baik melalui survei maupun penggunaan big data,” tandasnya.
Sebelumnya, LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas kandidat calon presiden-calon wakil presiden Indonesia.
Hasil survei itu menunjukkan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin mengungguli pesaingnya capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pasangan nomor urut 01 meraup perolehan suara sebesar 57,7 persen, sementara lawannya hanya mendapat suara 28,6 persen.
Untuk elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,2 persen. Oleh karena itu, adanya kasus hoaks Ratna Sarumpaet itu menunjukkan terjadi kenaikan elektabilitas. Sementara Prabowo-Sandi di September 2018 elektabilitasnya sebesar 29,2 persen. Kini di Oktober jadi sebesar 28,6 persen. Jadi ada penurunan suara setelah ada kasus Ratna Sarumpaet.
(Qur'anul Hidayat)