JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan telah mendapat informasi soal tenaga kerja Indonesia (TKI), Tuti Tursilawati yang dieksekusi mati di Arab Saudi.
Kepala Negara menegaskan bahwa sudah memprotes tindakan itu ke pemerintahan Arab Saudi lantaran eksekusi mati Tuti Tursilawati dilakukan tanpa pemberitahuan ke Pemerintah Indonesia.
"Kita sudah menelefon Menlu Arab Saudi (Adel al-Jubeir), protes soal eksekusi itu," kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (30/10/2018).
Jokowi telah meminta perlindungan TKI yang bekerja di Arab Saudi kepada Raja Salman bin Abdul Aziz saat menyambangi Indonesia. Bahkan, ia kembali menitipkan perlindungan TKI kepada Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir yang datang ke Istana Kepresidenan Bogor beberapa waktu lalu.
Jokowi melanjutkan bahwa Pemerintah telah memanggil Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel untuk malayangkan protes kepada Pemerintah Arab Saudi.
(Baca juga: Nasib Tuti Tusilawati: Jadi Korban KDRT di Dalam Negeri, Dieksekusi Mati di Saudi)
"Kita sudah memanggil Dubes Indonesia untuk Arab untuk sampaikan kembali protes kita. Karena tidak adanya notifikasi," ucap dia.
Tuti Tursilawati dieksekusi pemerintah Arab Saudi pada 29 Oktober 2018. Perempuan asal Majalengka tersebut dituding melakukan pembunuhan terhadap ayah majikannya.
Jokowi sudah memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk memfasilitasi keluarga Tuti ke Arab Saudi. Pemerimtah akan menanggung perjalanan keluarga Tuti ke Arab sebanyak tiga kali.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memastikan bahwa pemerintah sudah berupaya keras melindungi para TKI di Arab Saudi. "Dubes juga terus lakukan upaya itu," kata dia.
(Qur'anul Hidayat)