Ini Ungkapan Korban yang Membuat Haris Jadi Beringas Bunuh Satu Keluarga

Badriyanto, Jurnalis
Senin 19 November 2018 17:09 WIB
Share :

JAKARTA - Penyidik telah memastikan motif pembunuhan satu keluarga di Bekasi, dengan tersangka Haris Simamora karena faktor sakit hari. Pelaku yang masih punya ikatan keluarga itu tidak terima karena merasa dihina dengan ungkapan korban.

Hal itu diketahui saat penyidik menggelar pra-rekonstruksi kasus tersebut. Korban yang bernama Diperum Nainggolan dan istrinya, Maya Ambarita tidak suka dengan kebiasaan pelaku menginap di tempat korban, karena tempat itu kos-kosan milik kakaknya Douglas.

"Sudah tahu kamu kalau nginep di sini abang kita (Douglas) enggak suka, kamu tidur ke belakang saja, kayak sampah kamu," kata Kanit I Subdit Resmo Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward saat menirukan ungkapan korban saat pra rekonstruksi di kantornya, Jakarta, Senin (19/11/2018).

Ungkapan itu berada dalam adegan 5 dan 6 pra rekonstruksi kasus tersebut. Pasalnya, ungkapan itu dilontarkan menggunakan bahasa batak dan membuat Haris mendadak beringas untuk menghabisi nyawa Diperum dan Maya.

Beberapa saat setelah mendapat ungkapan yang menyinggung perasaannya itu, tiba-tiba terlintas dibenak Haris untuk mengambil linggis yang pernah dilihat sebelumnya di dapur. Linggis itu diambil saat korban Diperum dan Maya tertidur didepan TV.

Saat itu juga, Haris memukul dengan keras kepala bagian atas kepala Diperum, hingga tidak berdaya. Maya yang kebetulan ada di sampingnya terbangun, dan langsung disambut pukulan oleh Haris.

(Baca Juga: Terungkap, Begini 35 Adegan Haris Simamora saat Bunuh Satu Keluarga di Bekasi)

Hal itu terungkap saat Haris memperagakan adegan ke-11 hingga 14 pra rekonstruksi. Haris melanjutkan menusuk leher Diperum dan Maya sebanyak tiga kali untuk memastikan keduanya betul-betul meninggal dunia.

Beberapa kemudian, kedua anak korban yakni Sarah Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) keluar dari kamarnya karena mendengar keributan. Awalnya Haris tidak langsung menghabisi kedua bocah tersebut, mereka diminta tidur.

Haris terus meratapi jasad Diperum dan Maya menyesali perbuatannya, namun nasi sudah jadi bubur akhir ia harus memikirkan bagaimana caranya menghilangkan jejak.

Kemudian, Haris beranjak masuk ke kamar, tempat Sarah dan Arya tidur. Disamping kedua anak tersebut Haris masih terdiam menyesali perbuatannya.

Tiba-tiba pikiran Haris kembali berubah menjadi beringas, ia mencekik leher Sarah dan Arya hingga tewas mengenaskan. Haris langsung bergegas keluar sekalian mengambil uang dan mobil milik korban untuk dijadikan modal menghilangkan jejak dan melarikan diri.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya