"Itu terlalu kejam bagi kami, kami melihat seolah-olah Islam ini penuh dendam dan amarah. Bagaimana perasaan keluarga orang tersebut dan anak-anaknya kalau setiap tahun kejahatan bapaknya dirayakan," kata Kapitra.
Dan yang paling membuat Kapitra tidak terima adalah karena gerakan tersebut bukan lagi karena agama Islam melainkan atas kepentingan Prabowo-Sandi.
"Panitia pelaksana Reuni 212 itu mayoritas timses pasangan calon nomor 02, dan kita lihat itu kampaye terselubung, meski Prabowo-Sandi tidak hadir tetap saja itu orang sudah melihat itu memihak," pungkasnya.
(Edi Hidayat)