Mantan Mata-Mata Prancis Ungkap Kisah di Balik Pelarian Putri Dubai yang Hilang Misterius

Indi Safitri , Jurnalis
Rabu 05 Desember 2018 17:01 WIB
Sheikha Latifa. (Foto: BBC)
Share :

Pada 4 Maret, Stirling menerima panggilan panik dari Latifa yang mengatakan kapal mereka saat itu dinaiki di tengah-tengah tembakan, dan memohon bantuan. Komunikasi kemudian terputus dan NGO itu belum mendengar kabar apa pun dari Latifa sejak saat itu.

"Saat ini, keberadaan Latifa masih belum diketahui. Kami tidak tahu apakah dia masih hidup atau mati. Dia masih diklasifikasikan sebagai hilang. UEA dan India melanggar sejumlah hukum ketika mereka menyerang kapal pesiar Hervé’s yang terdaftar di AS di perairan internasional dan menculik semua yang ada di dalam kapal dengan kekuatan berlebihan,” kata Stirling sebagaimana dilansir Sputnik, Rabu (5/12/2018).

“Selain tindakan-tindakan ini, tuduhan Latifa terhadap Sheikh Mohammad sangat serius dan memerlukan penyelidikan penuh. Kami akan mengejar hal-hal ini secara hukum di beberapa yurisdiksi dalam beberapa pekan mendatang,” lanjutnya.

Selain Detained in Dubai, NGO lainnya, Amnesti Internasional juga melihat insiden tersebut "kemungkinan melibatkan beberapa pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional" oleh India dan UEA, termasuk penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, dan penghilangan paksaan. Organisasi hak asasi manusia terkemuka telah meminta UEA untuk segera mengungkapkan keberadaan Latifa.

"Jika dia dirampas kebebasannya, dia harus memiliki kontak dengan pengacara dan orang yang dicintai dan akses ke semua jaminan persidangan yang adil. Jika dia hanya ditahan karena berusaha melarikan diri dari negara atau karena alasan lain yang tidak sesuai dengan standar hak asasi manusia, dia harus segera dibebaskan tanpa syarat dan haknya untuk kebebasan bergerak, termasuk bepergian ke luar negeri, harus dihormati. UEA harus bertindak untuk memastikan Dubai menghormati hak asasi manusia warganya dan semua orang yang berada di bawah yurisdiksinya. Amnesti International juga menyerukan kepada India untuk menyelidiki insiden itu dan peran pasukan keamanannya, termasuk tuduhan pemukulan yang bisa menyiksa atau perlakuan kejam lainnya, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat, dan memastikan mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban,” kata Amnesty dalam pernyataannya.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya