BERBAGAI peristiwa penting dan bersejarah pernah terjadi dari tahun ke tahun pada 6 Desember. Salah satunya adalah Hari Kemerdekaan Finlandia. Pada 6 Desember 1917, Finlandia secara resmi mendeklarasikan kemerdekaannya dari Kekaisaran Rusia.
Selain peristiwa Hari Kemerdekaan Finlandia, 6 Desember juga mengingatkan akan peristiwa meninggalnya Hamengkubuwana IV, raja Kesultanan Yogyakarta.
Berikut Okezone merangkum beberapa peristiwa penting yang pernah terjadi pada 6 Desember seperti dikutip dari Wikipedia.org.
1. Hari Kemerdekaan Finlandia
Pada tanggal 6 Desember 1917, beberapa bulan setelah Revolusi Bolshevik di Rusia, Finlandia telah menyatakan kemerdekaannya. Finlandia secara resmi mendeklarasikan kemerdekaannya dari Kekaisaran Rusia. Sebelumnya, Finlandia dikuasai Rusia sejak 1809 setelah lepas dari cengkeraman Swedia.
Ditetapkan oleh Parlemen Finlandia, deklarasi kemerdekaan tersebut menyatakan bahwa Finlandia sebagai sebuah negara merdeka dan mengakhiri statusnya sebagai wilayah otonom Rusia yang disebut Kadipaten Agung Finlandia.
Walaupun begitu, negara ini baru mencapai kemerdekaan secara resmi pada 3 Januari 1918 dan pertikaian perbatasan telah diselesaikan setelah Perjanjian Tartu ditandatangani pada 1920.
2. Surat Kabar Washington Post Pertama Kali Terbit
The Washington Post atau Washington Post (WP) adalah perusahaan surat kabar harian Amerika yang terbesar dan tertua di Amerika Serikat.
Didirikan pada tahun 1877 oleh Stilson Hutchin di Washington, D.C. Amerika Serikat, perusahaan ini merupakan perusahaan surat kabar harian Amerika yang paling banyak dipublikasikan dan beredar di Washington, D.C.
Washington Post pertama kali menerbitkan surat kabar hariannya pada 6 Desember 1877, dicetak pada kertas lebar dengan gambar berwarna dan hitam putih. Bermarkas di Ibu Kota Amerika Serikat, surat kabar ini hanya berfokus pada politik nasional. Edisi harian dicetak untuk distrik Columbia, Maryland dan Virginia.
Salah satu peristiwa paling terkenal dalam sejarah harian ini terjadi pada awal 1970-an, saat jurnalis Bob Woodward dan Carl Bernstein memulai investigasi media terhadap Watergate. Hal ini memegang peranan penting terhadap mundurnya Richard Nixon (Presiden Amerika Serikat ke-37) dari kursi kepresidenan.
3. Masjid Babri Dihancurkan oleh Hindu Ekstrem
Masjid Babri yang terletak di Ayodha, provinsi Uttar Pradesh, India dihancurkan oleh sekitar 150.000 Hindu ekstrem (kaum nasionalis Hindu), pada 6 Desember 1992.
Masjid ini dibangun pada tahun 1528 oleh Raja Zahiruddin Muhammad Babri dari Dinasti Timur India, di atas sebuah bukit Ramkot.
Pada tahun 1855, ada seorang berdarah Inggris bernama HW Nobel secara sengaja melakukan kesalahan dalam mencatat dokumentasi kawasan mesjid tersebut. Ia mencatat bahwa mesjid tersebut dibangun di atas reruntuhan candi tempat kelahiran Rama, salah satu dewa Hindu.
Sejak mereka percaya bahwa masjid tersebut berdiri di tempat kelahiran Dewa Rama (salah satu dewa mereka yang paling dihormati), perselisihan terus menjadi pusat ketegangan antara Hindu dan minoritas Muslim India. Kelompok Hindu bersikeras bahwa ada sebuah kuil di situs tersebut sebelum masjid dibangun pada 1528.
Kaum Hindu kemudian berniat mendirikan candi di sana sehingga pada tahun 1922 mereka menyerang dan menghancurkan Masjid Babri. Aksi kaum Hindu ini menimbulkan kerusuhan besar dan mengakibatkan 2.000 kaum muslimin tewas.
4. Ditemukan Galaksi NGC 12
Galaksi NGC 12 ditemukan pada tanggal 6 Desember 1790 oleh astronom kelahiran Jerman-Inggris, Sir Frederick William Herschel.
Sir Frederick William Herschel adalah seorang astronom dan juga komponis yang lahir di Hannover, Jerman, pada 15 November 1738. Sir Frederick William Herschel merupakan astronom yang terkenal karena telah menemukan planet Uranus, radiasi inframerah, dan juga Galaksi NGC 12.
Galaksi NGC 12 adalah galaksi spiral di Rasi bintang Pisces yang berjarak sekitar 49,6 Mpc atau 162 juta tahun cahaya dari bumi.
5. Meninggalnya Hamengkubuwana IV
Sri Sultan Hamengkubuwana IV adalah raja Kesultanaan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1814-1822. Ia tiba-tiba saja meninggal dunia pada tanggal 6 Desember 1823 saat sedang bertamasya.
Nama aslinya adalah Gusti Raden Mas Ibnu Jarot, putra kedelapan belas Hamengkubuwana III yang lahir dari permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Kencono tanggal 3 April 1804. Pada tahun 1814, Ia naik tahta menggantikan ayahnya pada usia sepuluh tahun. Karena usianya masih sangat muda, Paku Alam I ditunjuk sebagai wali pemerintahannya.
Pada tanggal 20 Januari 1820, Paku Alam I meletakkan jabatan sebagai wali raja. Pemerintahan mandiri Hamengkubuwana IV itu hanya berjalan dua tahun karena ia tiba-tiba meninggal dunia pada tanggal 6 Desember 1823 saat sedang bertamasya. Oleh karena itu, Hamengkubuwana IV pun mendapat gelar anumerta Sinuhun Jarot, Seda Besiyar (Sultan Seda Ing Pesiyar).
Kematian sang raja yang baru menginjak usia 19 tahun tersebut terkesan mendadak. Hal ini menimbulkan desas-desus bahwa Hamengkubuwana IV tewas diracuni ketika sedang bertamasya. Mau tak mau, Putra mahkota yang belum genap berusia tiga tahun diangkat sebagai raja penerus tahta, bergelar Sri Sultan Hamengkubuwana V.
(Qur'anul Hidayat)